iklan di pojokbanua

Pandemi belum Berakhir, Muncul Varian Baru Deltacorn

waktu baca 2 menit
Rabu, 16 Mar 2022 16:06 0 Khairun Nisa

POJOKBANUA, JAKARTA – Memasuki babak baru pandemi Covid-19 yang tak kunjung menemui titik akhir, kini muncul kembali varian baru bernama Deltacorn, Rabu (16/3/2022).

Deltacorn sendiri, sempat diperkirakan sebagai kesalahan laboratorium. Namun, ternyata virus yang merupakan gabungan dari Delta dan Omicorn itu tampak nyata.

Hal ini diketahui dari Pejabat Kesehatan Inggris, yang telah mengidentifikasi seorang pasien yang didiagnosis mengidap Delta dan Omicorn secara bersamaan. Laporan pengawasan Varian Surveilans Badan Keamanan Kesehatan Inggris.

Namun, tak diketahui pasti darimana asal virus jenis baru tersebut. Sebab, perlunya penelitian lanjut yang akan mempengaruhi kinerja dari vaksin atau tidak. Sumber di UKHSA menyebut, varian baru ini muncul dalam jumlah kasus yang tergolong rendah.

Profesor Paul Hunter yang merupakan seorang ahli penyakit menular di Universitas Anglia Timur menyampaikan, virus baru itu seharusnya tidak menimbulkan banyak ancaman.

“Inggris memiliki tingkat kekebalan yang sangat besar terhadap Delta dan strain Omicorn asli. Jika Delta dan Omicorn jatuh, maka secara teori ini (varian) harus berjuang untuk bisa menyebar luas,” ujarnya, dikutip dari Suaramerdeka.com.

Seperti diketahui, virus Delta sendiri telah muncul sejak berapa bulan lalu. Kemudian, dilakukan penelitian dan kasusnya dihentikan karena dianggap ada kesalahan.

Selanjutnya, beberapa varian baru yang bermunculan telah terdeteksi. Namun, belum mengarah ke wabah serius seperti sebelumnya. Para ilmuwan mengangap itu jarang terjadi.

“Jadi secara teori, itu seharusnya tidak menimbulkan terlalu banyak ancaman. Akan tetapi tak ada yang bisa memprediksi segala sesuatu dengan pasti,” terangnya.

Lantas, apakah varian Deltacorn sendiri telah terdeteksi di Indonesia?

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. dr. Zubairi Djurban mengaku, belum banyak tanda yang bisa memastikan virus Deltacorn tersebut.

Hal itu diterangkan melalui twitter miliknya, Senin (14/3/2022) lalu. “Hanya sedikit data yang dapat digunakan untuk mengukur khawatir atau tidak. Namun, sejumlah ahli mengatakan bahwa varian ini harus diawasi,” katanya.

Kendati demikian, ia belum berani untuk memastikan apakah virus baru tersebut lebih menular atau mematikan seperti virus jenis lainnya. Sebab, jumlah kasus masih sedikit.

Juru Bicara Vaksinasi Kementrian Kesehatan Indonesia, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, varian Deltacorn belum terdeteksi di Indonesia.

“Belum terdeteksi,” timpal Nadia.

Diketahui, sebelumnya pada awal Januari 2022, ilmuwan di Siprus telah melaporkan adanya varian baru SARS-CoV-2 yang merupakan hibrid dari Delta dan Omicorn.

Sementara itu, pimpinan penelitian, Dr. Leondios Kostrikis yang merupakan profesor Ilmu Biologi di Universitas Sipris memaparkan, varian Deltacorn mirip Delta dengan karakteristik Omicorn.

Bahkan, Deltacorn telah diidentifikasi pada 25 orang. Sebagian dari mereka tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan beberapa lainnya melakukan isolasi mandiri (Isoman). (KN)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

2. Infografis sosmed 10 penyakit
TIPS AMANKAN DATA
1. Infografis sosmed 10 penyakit
IMG-20221227-WA0005
IMG-20221225-WA0006
PENJUALAN ROKOK BATANGAN
IMG-20221228-WA0020
IMG-20221229-WA0030

Member JMSI

Network

LAINNYA