iklan di pojokbanua

Dorong KUR, Bangun Ekosistem Pertanian Petani Muda di Tanbu

waktu baca 3 menit
Sabtu, 6 Apr 2024 13:24 0 Yuliandri Kusuma Wardani

POJOKBANUA, TANAH BUMBU – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan, khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang disupport oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga pembiayaan internasional di bidang pertanian, Kementan terus meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian.

“Permodalan menjadi faktor penting dalam kegiatan usaha para petani milenial. Penting sebagai upaya mereka dalam mengembangkan skala usaha mereka. Untuk itu akses permodalan, khususnya KUR harus terus diupayakan,” ucap Dedi.

Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial. Kali ini, dilakukan oleh unit pelaksana teknisnya SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) program YESS Kalimantan Selatan.

SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini mengadakan Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema “Dukungan Lembaga Keuangan Dalam Ekosistem Pertanian”. MAF disiarkan langsung secara daring dari P4S Kusan Farm, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, pada Rabu (3/4/2024).

Project Manager (PM) PPIU Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditia Permana mengungkapkan kegiatan ini sebagai bisnis matching dan bisnis pitching antara pelaku usaha, serta memberikan pengembangan usaha.

“Harapannya ini sebagai sarana bisnis matching atau bisnis pitching antara pelaku usaha. Dalam hal ini ada itik, dan pengolahan hasil serta memberikan manfaat, kemitraan. Selain itu MAF juga sebagai literasi keuangan dan sharing knowledge”, ujarnya.

Dilanjutkan Erfan Noor dari MBM BRI Cabang Batulicin, menjelaskan terkait akses KUR bagi petani. “Jadi KUR ini merupakan program pemerintah. Di mana, KUR ini intinya adalah kepercayaan,” bebernya.

Di momen ini, Erfan menyampaikan terkait KUR yang ada di BRI Cabang Batulicin, yaitu dengan nama Brilian untuk UMKM Indonesia (Kurbri). Setiap cabang kuota KUR berbeda-beda yang tersedia di antaranya KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil.

Ahmad Shodikin sebagai Ketua P4S Kusan Farm Kecamatan Kusan Tengah menambahkan, P4S yang ada di pedesaan ini akan terus mengakses ilmu dan teknologi yang lebih canggih (smart farming), kemudian diterapkan di tempatnya.

Petani muda sukses ini juga menerangkan, adanya IKN di Kalimantan Timur menjadi peluang bagi petani Tanah Bumbu. Ia juga mengajak petani untuk mengembangkan usaha terkait adanya IKN, salah satunya melalui akses KUR.

Pemateri ketiga yaitu Rizal Masri seorang offtaker telur bebek dan ayam kampung dari Kecamatan Kusan Tengah mengajak pemuda yang baru lulus jangan bingung. Kesempatan mendapat pengahasilan ada di depan mata, salah satunya melalui pertanian dan peternakan.

Sebagai offtaker juga mentor dalam membangun usaha khususnya ayam kampung dan telur, Rizal mementoring dari hulu sampai hilir. Kebutuhan ayam kampung di Tanah Bumbu belum tercukupi, sehingga ia mengajak pemuda untuk beternak ayam kampung.

Terakhir ditutup materi dari Joko Nugroho Local Champion Kecamatan Sungai Loban yang mengawali usaha sambilan sejak 2018. Namun perkenalan dengan program YESS melalui fasilitator dan terus mengikuti pelatihan yang dilakukan, memotivasinya untuk mengembangkan usaha di bidang pengolahan hasil.

Sebagai pemilik keripik Sari Mulya, awal mengembangkan usaha ini masih kesulitan bahan baku, bahkan mengambil dari luar Tanah Bumbu. Hal ini mencetuskannya untuk membuat kluster pisang, akhirnya di 2023 ia mendirikan kluster pisang dan sebagai ketua.

“Kita terus semangati petani milenial untuk mandiri, maju dan kemudian bisa memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia. Melalui Maf Tani Akur ini, kita berharap terjadi bisnis matching dan bisnis pitching di BPP dan P4S. Harapannya terjadi kontrak kerja sama, akses layanan perbankan dapat dilakukan. Sebab untuk mengembangkan usahanya, petani milenial ini harus bisa akses permodalan,” pesan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Idha Widi Arsanti. (SMK-PPN Banjarbaru/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani

Yuliandri Kusuma Wardani

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

IMG-20221227-WA0005
PENJUALAN ROKOK BATANGAN
2. Infografis sosmed 10 penyakit
IMG-20221229-WA0030
1. Infografis sosmed 10 penyakit
IMG-20221225-WA0006
IMG-20221228-WA0020
TIPS AMANKAN DATA

Member JMSI

Network

LAINNYA