Panen Padi Apung di HSS, Paman Birin; bak Hujan di Musim Kemarau

waktu baca 3 menit

Rabu, 5 Apr 2023 20:55 0 Yuliandri Kusuma Wardani

Panen padi di Desa Hamayung Kecamatan Daha Utara, Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa (4/4/2023). (Foto: Adpim Kalsel)

POJOKBANUA, KANDANGAN – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor atau Paman Birin menghadiri syukuran dan panen bersama para petani budidaya padi apung di Desa Hamayung Kecamatan Daha Utara, Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa (4/4/2023).

Di lingkungan kondisi air yang selalu tergenang, serta mengoptimalkan produksi padi diatas luasan lahan 0,6 ha ini ada sebanyak 1.500 styrofoam padi apung yang menguning.

Baca Juga

2 tahun lalu

Dikira Kucing Batu, Ternyata Temuan Macan Dahan di HSS

167 Hasanuddin

“Potensi lahan rawa di Banua kita sangat luar biasa. Di mana, luas baku lahan rawa mencapai lebih dari 290 ribu hektare. Sementara hanya sebagian kecil saja yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus, dikarenakan berbagai hal, seperti banjir misalnya. Maka dari itu, program padi apung yang telah sukses kita laksanakan hingga hari ini dapat menjadi contoh untuk dikembangkan di lahan-lahan berair lainnya, yang belum dapat kita manfaatkan secara maksimal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman menyampaikan, padi apung ini dalam rangka mengelola lingkungan lahan yang kondisi airnya selalu dalam atau tergenang. Tetap menghasilkan produksi padi yang optimal dan menimbulkan keuntungan secara ekonomi bagi petani, serta memberikan contoh dan memotivasi petani untuk menerapkan budidaya padi apung.

“Tahun 2022, Kalsel melalui Anggaran Perubahan mengalokasikan kegiatan Padi Apung sebanyak 3.500 Styrofoam yang terdapat di HSS 2000 styrofoam, Barito Kuala 500 styrofoam, Balangan 1000 styrofoam,” rincinya.

Ketua Kelompok Tani Cinta Maju Desa Mahayung, Basran merasa terbantu dengan adanya inovasi padi apung. Selain perawatan yang lebih mudah, metode yang digunakan juga membuat hasil panen meningkat. Sebab, padi yang dipanen tidak terpengaruh dengan keadaan lahan yang sering terdampak banjir, serta terhindar dari hama tikus dan juga rumput liar.

“Sebelumnya, sudah dilakukan uji coba penanaman sebanyak 3 styrofoam dengan jumlah per styrofoam 21 rumpun padi dengan jenis inpari 32, siam madu, dan sertani,” terangnya.

Basran menambahkan, dengan metode penanaman sebelumnya, dengan cakupan lahan seluas 80 hektare hanya 30 persen yang dapat ditanami. Sebab, debit air yang terlalu tinggi maka padi tidak dapat tumbuh, akan tetapi dengan metode padi apung, 100 persen lahan dapat ditanami.

“Alhamdulillah, dengan adanya inovasi padi apung ini, lahan seluas 80 hektare dapat ditanami padi 100%, nantinya penanaman akan dilakukan secara bertahap, oleh kelompok tani sekitar,” tuturnya.

Ia berharap, inovasi tersebut dapat membantu meningkatkan perekonomian dan menyejahterakan petani.

Pada kesempatan tersebut, Pemprov Kalsel pada tahun anggaran 2023 memberi bantuan kepada sejumlah kelompok tani di HSS untuk meningkatkan dan menunjang petani.

Di antaranya bantuan Padi Inbrida 100 ha (Rp. 182.750.000), Biofortifkasi 250 ha (Rp. 392.500.000), Padi Rawa 500 ha (Rp. 1.022.500.000), Padi Apung 500 Styrofoam (Rp. 114.105.000), Benih padi inbrida 500 ha (Rp. 137. 500.000).

Kemudian, bantuan insektisida rodentisida (Rp. 30.000.000), bantuan kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi sawah kelas BP 50Ha (Rp. 63.750.000), BR paca bencana alam 270 ha (Rp. 87.760.000), Asin 3 unit Power Threser (Rp. 39.000.000), 2 unit fasilitasi pompa air (Rp. 60.000.000), dan 1 unit husker polisher (Rp. 120.000.000). (KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani