POJOKBANUA, KANDANGAN – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor atau Paman Birin gembira panen padi apung dan terus mendukung inovasi petani. Terlebih, pada bulan Ramadan yang penuh berkah.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri syukuran panen padi apung di Lahan Padi Apung Kelompok Tani Cinta Maju Desa Hamayung, Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa (4/4/2023).
“Syukur di hari pada bulan yang penuh berkah ini, Kelompok Tani Cinta Maju Desa Hamayung dapat melakukan syukuran panen padi apung. Berbahagia sekali rasanya, hari ini saya bersama petani bersama stakeholder terkait, dapat bersama melaksanakan panen padi apung,” katanya.
Menurutnya, ini tak terlepas dari sinergitas dan dukungan semua akan terus dilakukan untuk kemajuan dan kemandirian pangan di Banua.
“Kita dukung para petani kita, untuk terus berjuang dan berkarya dalam menciptakan kemandirian pangan, baik dengan dukungan pengembangan inovasi maupun membeli produk pertanian lokal kita,” ucapnya.
Ia berharap, panen yang dilaksanakan ini, selain dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terutama beras lokal, juga dapat mengendalikan inflasi yang terus membayangi.
“Semoga, panen yang kita laksanakan di bulan suci Ramadan ini benar-benar dapat membawa berkah, tidak hanya bagi para petani, akan tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kalsel,” jelasnya.
Dirinya ingin, panen hari ini hingga panen berikutnya benar-benar melimpah dan membawa berkah bagi semua.
Sementara itu, Basran selaku Ketua Kelompok Tani Cinta Maju Desa Mahayung merasa terbantu dengan adanya inovasi padi apung tersebut. Selain perawatan yang lebih mudah, metode yang digunakan juga membuat hasil panen meningkat. Sebab, padi yang dipanen tidak terpengaruh dengan keadaan lahan yang sering terdampak banjir, serta terhindar dari hama tikus dan juga rumput liar.
“Sebelumnya, sudah dilakukan uji coba penanaman sebanyak 3 styrofoam dengan jumlah per styrofoam 21 rumpun padi, dengan jenis inpari 32, siam madu, dan sertani,” terangnya.
Kata dia, dengan metode penanaman sebelumnya, dengan cakupan lahan seluas 80 hektare, hanya 30 persen yang dapat ditanami karena debit air yang terlalu tinggi. Sehingga padi tidak dapat tumbuh, namun dengan metode padi apung, 100 persen lahan dapat ditanami.
“Alhamdulillah, dengan adanya inovasi padi apung ini, lahan seluas 80 hektare dapat ditanami padi 100 persen. Nantinya, penanaman akan dilakukan secara bertahap oleh kelompok tani sekitar,” jelasnya.
Basran berharap, dengan adanya inovasi tersebut dapat membantu meningkatkan perekonomian dan menyejahterakan petani.
Seperti diketahui, dalam kesempatan tersebut Paman Birin juga memberi bantuan 1,5 ton beras kepada masyarakat sekitar. (KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar