Ekspose Awal Kajian Revisi Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Banjar

POJOKBANUA, MARTAPURA – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar menggelar ekspose awal kajian revisi Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Banjar (RPIK) 2025-2045 di Aula Barakat lantai 2 pada Rabu (24/4/2024) pagi.

Sekda Banjar, HM Hilman, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian pembangunan industri sebelumnya, mengidentifikasi potensi baru, dan menyesuaikan strategi kebijakan.

Baca Juga

9 bulan  lalu

20 Titik Karhutla di 3 Kecamatan, 2 Hektare Terbakar

113 Wahyu Firdha

“Hal ini melibatkan stakeholder dari pemerintah daerah dan akademisi melalui Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk merumuskan langkah-langkah yang tepat dan berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala DKUMPP Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati, menjelaskan bahwa kajian ini menjadi pedoman untuk merevisi RPIK 2025-2045, dengan memperbaharui data mikro dan makro sesuai kondisi riil.

“Kajian ini akan menjadi tolak ukur awal sasaran dan target pembangunan industri dalam 20 tahun ke depan,” tambahnya.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Pembangunan BTS di Kabupaten Banjar makin Pesat

145 Wahyu Firdha

Anggota Tim LPPM ULM, Yusanto Nugroho, menyatakan bahwa revisi RPIK perlu disesuaikan dengan perubahan rencana pembangunan industri di tingkat provinsi dan nasional.

“Dari hasil kajian sementara, industri prioritas di Kabupaten Banjar antara lain industri pertanian, perikanan, dan pariwisata,” jelasnya.

Yusanto juga menekankan pentingnya mendapatkan data visual di lapangan untuk memetakan kondisi riil industri dan UMKM di desa dan kecamatan se-Kabupaten Banjar dalam kajian selama 5 bulan ke depan.

Ekspose awal kajian revisi RPIK menandai langkah awal untuk mengadaptasi strategi pembangunan industri Kabupaten Banjar agar lebih relevan dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan stakeholder lainnya diharapkan dapat menghasilkan rencana yang memperhitungkan potensi dan kebutuhan industri secara komprehensif. (RLS/AY)

Editor: Andy Arfian