POJOKBANUA, MARTAPURA – Camat Paramasan, Muhammad Farid menyampaikan untuk persentase bayi yang terkena stunting adalah 44,44 persen. Dengan rincian, Desa Paramasan Bawah sebanyak 31 orang, Desa Paramasan Atas sebanyak 12 orang, Desa Remo sebanyak 9 orang dan Desa Angkipih sebanyak 23 orang, sehingga total 73 orang.
“Semoga, ke depannya di Kecamatan Paramasan bayi-bayi kita akan semakin membaik gizinya,” kata Farid saat gelaran Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI), Kecamatan Paramasan dalam hal ini menggelar Rembuk Stunting di aula kantor kecamatan setempat, belum lama tadi.
Sementara itu, Kabid Keluarga Berencana Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar, Hj Salinah mengatakan, keluarga yang memiliki faktor risiko untuk melahirkan anak stunting dengan keluarga sasaran terdiri dari ibu hamil, keluarga dengan anak 0-23 bulan, keluarga dengan anak 24-50 bulan serta penafsiran faktor risiko yang mudah diamati, serta memenuhi signifikan dalam mempengaruhi terjadinya stunting.
“Yang sangat berpengaruh akan terjadinya stunting di antaranya sanitasi, air bersih serta komoditi 4T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dan terlalu banyak). Calon pengantin harus berusia minimal untuk laki-laki 25 tahun dan wanita minimal berusia 21 tahun,” ungkapnya. (rls/WF/KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar