POJOKBANUA, BARABAI – Pasca mencuatnya laporan atas dugaan aktivitas tambang galian C ilegal di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), sejumlah alat berat terpantau “turun gunung”.
Turunnya alat berat itu diduga dari lokasi tambang batu gunung ilegal di kawasan Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) yang tengah menjadi sorotan masyarakat.
“Dua minggu lalu, satu alat berat sempat terlihat turun di sekitar lokasi tambang batu gunung Kecamatan BAT,” ungkap pengguna jalan setempat yang enggan disebutkan identitasnya, Kamis (14/9/2023).
Kendati demikian, ia tidak dapat memastikan kemana arah turunnya alat berat tersebut. Ia pun menyarankan kepada petugas berwenang untuk memeriksa sendiri ke lokasi.
Ia melanjutkan, saat ini lalu lintas angkutan terpantau relatif cukup sepi. Namun, ia juga tidak dapat memastikan lokasi-lokasi tambang yang menggunakan alat berat tersebut masih bekerja atau tidak.
“Silakan yang berwenang cek sendiri ke lokasi,” bebernya.
Untuk diketahui, Pemkab HST pada 21 Agustus 2023 lalu telah melayangkan laporan aduan masyarakat atas beberapa dugaan aktivitas tambang batu gunung ilegal di Kecamatan BAT.
Laporannya dilayangkan ke Dinas ESDM Provinsi Kalsel, juga ditembuskan ke Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, WALHI Kalsel, serta Polda Kalsel.
Rinciannya, di Desa Nateh ada satu lokasi dan Desa Tandilang ada empat lokasi, terlebih aktivitasnya menggunakan alat berat.
Lokasi tersebut berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten HST, rupanya bukan peruntukan wilayahnya untuk pertambangan batu gunung.
Hal ini bertentangan dengan komitmen daerah HST yang menyatakan prioritas pembangunan berbasis lingkungan sesuai Peraturan Daerah (Perda) HST Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) HST Tahun 2006-2025.
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu perkembangan dari laporan tersebut. (MH/FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar