iklan di pojokbanua

Peringati Haul ke-218, Paman Birin : Bersyukur Banua Punya Datu Kalampayan

waktu baca 3 menit
Senin, 15 Apr 2024 21:34 0 Yuliandri Kusuma Wardani

POJOKBANUA, MARTAPURA – Sejak pagi hujan mengguyur sebagian Kabupaten Banjar, termasuk lokasi acara peringatan Haul ke-218 Datu Kalampayan di Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.

Lautan masyarakat dari berbagai pelosok Banua dan luar Kalimantan Selatan (Kalsel) bahkan luar negeri seperti Brunei Darussalam dan Malaysia sudah berdatangan menuju Masjid Jami Tuhfaturragibin, Senin (15/4/2024).

Tiba di lokasi haul, para jemaah memenuhi tenda duduk bersila di kawasan luar Masjid Jami Tuhfaturragibin, tepatnya Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur.

Tak hanya para jemaah, tamu undangan juga nampak hadir di masjid tersebut, seperti Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin, Ketua TP PKK Kalsel Hj Raudatul Jannah atau Acil Odah dan lain-lain. Acara dimulai dengan pembacaan selawat, kalam ilahi, sambutan-sambutan, manaqib Datu Kalampayan hingga doa.

“Alhamdulillah, selamat datang di Bumi Lambung Mangkurat, tanah yang batuah tanah kelahiran Datu Kalampayan,” ucapnya saat memberi sambutan.

Kalimat “Sinarnya Banua telah membuat Banua bersinar” yang sering digaungkan Paman Birin memiliki makna yakni cahaya ilmu para ulama akan memancarkan ke seluruh Banua.

“Bersyukurlah kita hidup di Banua, di mana di bumi ini pernah hadir ulama, sesuai di zaman beliau, beliau belajar ke Makkah, menuntut ilmu berpuluh tahun kemudian kembali ke Banua dan kitab beliau Sabilal Muhtadin menjadi rujukan. Kemudian, menjadi nama masjid kebanggaan Kalsel di Banjarmasin,” tuturnya.

Dia menyampaikan, seiring dengan perpindahan ibu kota provinsi dari Kota Banjarmasin ke Banjarbaru menjadi momentum bagi pemerintah untuk turut berpartisipasi dalam menggaungkan ulama Banua, yakni pembangunan masjid yang namanya berkaitan dengan Datu Kalampayan.

“Insyaallah, tahun 2024 ini akan kita resmikan masjid raya di Banjarbaru. Nama masjidnya yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjar,” bebernya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Mustofa, selain menceritakan sejarah singkat kehidupan Datu Kalampayan, juga diterangkan bahwa Manuskrip kitab Sabilul Muhtadin Fittafaquh Biamriddin ditemukan oleh Dr. Ginanjar seorang filolog NU di koleksi Perpustakaan Universitas King Saud Riyad KSA dengan nomor kode 2318.

“Dalam data identitasnya, disebutkan jika naskah ini adalah tulisan tangan sang pengarang, yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari pada Ahad 27 Rabiul Akhir 1196 H atau bertepatan dengan 22 April 1781 M (244 tahun silam),” ungkapnya.

Menurut KH. Zulfa Mustofa, saat ini masyarakat memperingati Haul Datu Kalampayan ke-218 itu, artinya kitab tersebut ditulis dalam manuskrip ini 26 tahun sebelum Syekh Arsyad wafat.

“Religius dan agamisnya penduduk Banjar dan Kalimantan yang kita saksikan hari ini terlebih haul seperti ini, menurut saya adalah buah kuatnya kerja sama ulama dan umara sejak zaman Datu Kalampayan sampai sekarang,” ujarnya.

Dia menambahkan, bagaimana sejarah serta kaitan Datu Kalampayan dengan para wali-wali di Nusantara. “Jadi, sungguh beruntung masyarakat Banjar memiliki Wali Allah seperti beliau,” tutupnya. (Adpim Kalsel/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani

Yuliandri Kusuma Wardani

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

IMG-20221229-WA0030
TIPS AMANKAN DATA
PENJUALAN ROKOK BATANGAN
IMG-20221227-WA0005
2. Infografis sosmed 10 penyakit
IMG-20221225-WA0006
IMG-20221228-WA0020
1. Infografis sosmed 10 penyakit

Member JMSI

Network

LAINNYA