POJOKBANUA, BANJARMASIN – Ian Kasela, pemilik nama lengkap Iandhika Mulya Ramadhan adalah personel grup musik Radja yang dibentuk bersama rekannya, sejak 17 Maret 2001 silam. Di antaranya, bersama Moldy (gitaris), Shuma (bassist) dan Adit (drummer).
Dilansir dari Kapanlagi.com, Pria ini lahir Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada 17 September 1976. Dia menikah dengan Lusiana Novianti dan memiliki dua anak, yakni Muhamad Farry Hugo Noviandi dan Muhammad Farel Noviandika.
Perjuangan Ian menjadi tenar seperti sekarang merupakan perjalanan yang panjang. Hanya berbekal kemampuan vokal, Ian pun hijrah ke Jakarta setelah lulus SMA tahun 1993, menyusul kakaknya, Moldy.
Moldy tinggal di Jakarta sejak tahun 1990 dan menjadi additional player, serta pengatur sound di grup musik terkenal saat itu, U Camp.
Keberuntungan menghampiri Ian, U Camp membutuhkan backing vocal dan Ian ditawari untuk mengisinya. Setelah tiga tahun menjadi penyanyi latar, dan seorang produser melihat potensi suara Ian dan menawarinya untuk rekaman.
Album pertama Ian, “Tak Mau Sendiri” berisi 10 lagu yang diproduseri oleh Metrotama Record yang beredar di pasaran. Namun sayang, karena kurangnya promosi album ini tak seperti apa yang diharapkan.
Tak patah semangat, setahun kemudian pada 1997, Ian masuk dapur rekaman kembali dan mengeluarkan album keduanya “Melayang” berisi 10 lagu yang diproduksi Gita Gemilang.
Ian juga rekaman album kompilasi bertajuk “Cinta Negeri Serumpun” (1997) yang diproduksi Satria Kurnia Utama Record.
Dalam salah satunya lagu, Ian duet dengan lady rocker era 80-an, Sylvia Saartje. Penjualan kedua album ini juga bernasib sama seperti album perdananya.
Ian memutuskan untuk menjeda sejenak dari dapur rekaman, dan mengikuti Moldy bermain di kafe. Pada tahun 2001, Ian dan Moldy mengajak serta Shuma dan Adit membentuk Radja pada 17 Maret 2001.
Sejak itu, perlahan tapi pasti nama Ian pun terangkat seiring dengan kesuksesan Radja berkiprah di dunia musik. Dalam perjalanan kariernya, Ian juga pernah berperan dalam sinetron dan menjadi bintang tamu untuk sejumlah acara.
Selain menjadi musisi, Ian juga memberanikan diri untuk terjun ke dunia bisnis. Bahkan, ia sempat mencoba mendirikan salon. Namun, dua tahun berlalu bisnisnya ini gagal karena tak bisa membagi waktunya.
Ian tak menyerah dalam menjajal bisnis, ia kemudian beralih bisnis travel haji dan umroh di Banjarmasin. (NS/KW)
Tidak ada komentar