POJOKBANUA, BANJARMASIN – Setelah sempat berada pada 10 besar kota dengan inflasi tertinggi, kini Banjarmasin berhasil keluar dari peringkat tersebut.
Dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banjarmasin, Ichrom Muftezar jika saat ini angka inflasi di Banjarmasin berada pada angka 2,31.
“Rilis di awal februari kemarin dari BPS itu Banjarmasin angka inflasinya 2,31 dan itu masih di bawah angka inflasi nasional 2,6,” kata Tezar kepada pojokbanua.com, Jumat (9/2/2024).
Keluarnya Banjarmasin dari peringkat 10 besar kota dengan inflasi tertinggi, membuat Tezar bangga akan usaha dan kerja keras pihaknya.
Meski demikian, tetap ada upaya yang dilakukan oleh pihaknya guna menjaga dan mempertahankan angka inflasi tersebut di Banjarmasin.
“Tentu kita tetap menggunakan aplikasi Dedikasi Baiman untuk memberikan informasi harga bahan pokok di pasar, sehingga kalau ada kenaikan kita bisa mengambil tindakan preventif,” jelas Tezar.
Kemudian, digelar pula pasar murah yang melibatkan berbagai unsur dan instansi. Guna menjaga kestabilan harga bahan pokok di Banjarmasin.
“Kerja sama antar daerah juga kita laksanakan, diantaranya dengan Pemkab Subang untuk beras. (Serta) Pemkab Brebes untuk bawang merah,” terangnya.
Ia berharap, kerja sama antar pemerintah daerah lain bisa segera tercapai. Diantaranya kerja sama untuk cabai dan telur dengan Pemkab Blitar ataupun Pemkab Banyuwangi.
“Minta doanya semoga segera bisa,” tutup Tezar. (KN/FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar