Aranio Jadi Saksi Pilu Diduga Pembunuhan Warga Desa Rantau Balai

POJOKBANUA, MARTAPURA – Terduga pelaku, MY alias Utuh (46) diduga nekat membunuh KL lantaran sakit hati. Kejadian itu terjadi di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kapolsek Aranio, Ipda Cucu Ariawan Supriyatin melalui Kasi Humas Polres Banjar, AKP H Suwarji mengatakan, kejadian berawal ketika mayat laki-laki berinisial KL ditemukan di ruas Jalan Trans Batulicin-Banjarbaru, tepatnya bawah jembatan, Desa Rantau Balai, Kecamatan Aranio.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Mobil Parkir di Teras Rumah tetiba Terbakar, Ada Apa?

140 Wahyu Firdha

“Warga Apuai dan Bunglai berjumlah kurang lebih 50 Orang (sempat) melakukan pencarian terhadap warganya yang tidak pulang mulai Jumat, 6 Oktober 2023,” ujar Suwarji, Selasa (10/10/2023).

Korban diduga pembunuhan, KL ditemukan terkubur. (Foto: Humas Polres Banjar)

Kemudian, pencarian difokuskan pada sekitar TKP penemuan sepeda motor milik korban. Tepat pukul 09.30 Wita, korban berhasil ditemukan warga. Korban merupakan Desa Rantau Balai Kecamatan Aranio.

“Di bawah pimpinan Kapolsek Ipda Cucu Ariawan Supriyatin dengan di back up Unit Resmob Polres Banjar, pada Minggu (8/10/2023) pukul 23.00 Wita, berhasil mengungkap dan mengamankan seseorang yang diduga sebagai pelaku tindak pidana pembunuhan dan atau penganiayaan berat hingga mengakibatkan matinya seseorang,” ungkapnya.

Baca Juga

2 tahun  lalu

Diduga Perkosa Mahasiswi Magang, Oknum Polisi di Kalimantan Dipecat

152 Khairun Nisa

Pada Senin (9/10/2023) pukul 00.30 Wita, terduga pelaku yang juga merupakan Desa Rantau Balai, Kecamatan Aranio diamankan tim gabungan dari Polsek Aranio, Resmob dan unit Opsnal Polres Banjar.

“Motifnya, diduga dilatarbelakangi karena sakit hati antara pelaku terhadap korban. Selanjutnya, pelaku beserta barang bukti dibawa ke Unit Krimum Satreskrim Polres Banjar guna proses hukum lebih lanjut,” jelasnya.

Atas kejadian tersebut, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. (WF/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani