POJOKBANUA, BANJARBARU – Temuan satu kasus sepilis sebagai imbas dari masih adanya prostitusi di eks lokalisasi Pembatuan, rupanya memantik perhatian Ketua DPRD Banjarbaru, Fadliansyah Akbar.
Ditemui pojokbanua.com di rumah dinasnya pada Sabtu (21/10/2023) kemarin, politikus Gerindra ini menyayangkan jika masih adanya praktik itu di kawasan eks lokalisasi yang sudah ditutup Pemko Banjarbaru pada tahun 2016 lalu.
“Kalau masih ada lagi (praktik prostitusi), berarti tanda kemunduran pemerintah kita sekarang dalam membasmi prostitusi,” ungkapnya.
Dia mengaku, selama ini pemberantasan prostitusi di eks lokalisasi di Jalan Kenanga, Kelurahan Landasan Ulin Timur masih “kucing-kucingan”. Sehingga, menyulitkan Satpol PP Banjarbaru sebagai aparatur penegak hukum daerah dalam membasmi praktik tersebut.
“Semoga, Satpol PP Banjararu agar melakukan tindakan preventif di eks lokalisasi Pembatuan secara intensif,” harapnya.
Ia menginginkan, adanya alih profesi di eks lokalisasi Pembatuan. Terlebih, saat ini sekitar eks lokalisasi Pembatuan sudah berdiri Kantor Kecamatan Landasan Ulin.
“Kita harus sama-sama memikirkan alih profesi seperti apa yang harus dilakukan. Sehingga, dapat mengubah kawasan eks lokalisasi Pembatuan. Selain pusat pemerintahan, juga bisa menjadi pusat ekonomi baru,” bebernya.
Fadli optimis, program alih profesi bagi pelaku prostitusi di eks lokalisasi Pembatuan, praktik-praktik terlarang ini pun akan berkurang dengan sendirinya.
“Karena kalau tidak ada alih profesi, sampai kapanpun tidak akan habis (praktik prostitusi),” tutupnya. (FN/KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar