Sukses Manfaatkan Limbah Sawit, Najirul Hafizah Raih Penghargaan Pemuda Pelopor Kalsel

POJOKBANUA, BANJARBARU – Najirul Hafizah (25), perempuan asal Desa Sungai Kupang, Kecamatan Kelumpang Hulu, Kabupaten Kotabaru, terpilih sebagai Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam bidang kepeloporan pengelolaan sumber daya alam, lingkungan dan pariwisata berkat program pengelolaan limbah industri kelapa sawit yang digelutinya.

Atas pencapaiannya, Najirul Hafizah mendapatkan hadiah Rp7.500.000 beserta piagam penghargaan yang diserahkan langsung oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 di Banjarbaru, Sabtu (28/10/2023).

Baca Juga

8 bulan  lalu

Peduli Relawan Damkar saat Karhutla, Wali Kota Banjarbaru Beri Bantuan Sembako

111 Fikri Noor

Wanita yang disapa Fizah ini bercerita, pencapaian ini bukan merupakan hasil instan. Ia mengaku sudah lama menggeluti pengelolaan limbah sawit ini. Namun lebih diseriusi dan mulai menuai hasil sejak 2020 lalu.

“Saat itu Covid-19 melanda, kuliah dilakukan secara daring. Jadilah akhirnya tergerak untuk mulai berkebun dan kembali memanfaatkan limbah industri kelapa sawit,” katanya, Minggu (29/10/2023).

Fizah menyebut, semula niatnya muncul karena banyaknya industri kelapa sawit yang ada di desanya sehingga banyak pula limbah yang dihasilkan.

Baca Juga

2 tahun  lalu

Ketua DPRD Banjarbaru Gelar Vaksinasi Massal di 4 Kelurahan

139 Hasanuddin

Berangkat dari permasalahan itu, dirinya tergerak untuk memanfaatkan limbah industri kelapa sawit tersebut, terutama tandan kosong kelapa sawit untuk dijadikan pupuk organik.

“Selain menjadikan pupuk, limbah cangkang kelapa sawit juga coba dikembangkan menjadi suvenir,” aku wanita alumnus Jurusan Agroteknologi Universitas Lambung Mangkurat ini.

Perlahan tapi pasti, apa yang digelutinya itu mulai menuai hasil. Limbah yang dikelola bisa bernilai guna, pupuk organiknya bisa membuat tanaman lebih subur, dan tentunya lebih ramah lingkungan.

“Saya ingin membangun desa saya agar mampu bersaing dengan desa-desa lainnya,” harapnya.

Fizah merasa puas dengan pencapaiannya ini. Terlebih berkat adanya seleksi pemuda pelopor ini menjadikan para pemuda yang semula tidak tertarik berkegiatan menjadi lebih tertarik untuk ikut serta.

“Semoga ini jadi pemicu pemuda lainnya untuk ikut serta dalam pengelolaan limbah yang ada di sekitar,” paparnya.

Selain Fizah, ada 12 nama lainnya yang juga turut menjadi pemenang pemuda pelopor tingkat Kalsel. Mereka dikelompokkan dalam bidang kepeloporan pendidikan, bidang agama, sosial, dan budaya, bidang pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, dan pariwisata, bidang pangan, serta bidang inovasi teknologi. (MH)

Editor: Rossi Rahardjo