POJOKBANUA, BALANGAN – Berkat dorongan dari orang tua dan kakak, bahkan walaupun tak pernah sekolah di Pesantren Tahfiz, Raihanuddin berhasil menghafalkan Alquran hampir 30 juz.
Kisahnya mengahafal Alquran, bermula sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas lima. Sebelumnya, ia enggan menghafal lantaran sadar kemampuannya yang masih kurang.
“Saya awalnya berpikir akan sulit menghafalnya, karena membaca saja saya kurang bisa,” ujarnya kepada pojokbanua.com, Selasa (27/2/2024).
Setelah mendapat dorongan yang kuat, dirinya lalu mulai menghafal Alquran dan menyetorkannya di Rumah Tahfiz Istiqamah yang terletak di Desa Awayan Hilir, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Di rumah Tahfiz Istiqamah Awayan lah awal mula saya menyetorkan hafalan. Saya tidak pernah sekolah di pesantren khusus tahfiz,” ungkapnya.
Dia mengaku, setelah mengikuti metode tahsin banyak sekali perubahan yang terjadi dalam dirinya. Dari yang dulu membaca Alquran secara terbata-bata, kini bisa lancar menghafalkan beberapa juz.
Setelah berhasil, ia memberanikan diri untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Baginya, ikut MTQ sebagai motivasi untuk meningkatkan dan menjaga hafalan Alquran.
“Awal pertama kali saya ikut MTQ tingkat kabupaten tahun 2016, tepatnya di usia 12 tahun. Waktu itu, saya ikut Hifzil Quran 5 juz dan tilawah. Alhamdulillah, saya meraih juara 2,” jelasnya.
Saat ini, Raihan sedang menyiapkan diri untuk mengikuti MTQ Tahfiz 30 juz tingkat provinsi yang akan diadakan di Kabupaten Tapin. “Dulu di tingkat provinsi, saya tidak pernah masuk enam besar. Akan tetapi, saya pernah ikut pekan Tilawatil Quran di Banjarmasin dan meraih juara 3 cabang Hifzil Quran,” sambungnya.
Menurutnya, orang yang terbesit keinginan untuk menghafal Alquran agar berbaik sangka bahwa Allah SWT ingin memilihmu menjadi penjaga untuk mendapat kemuliaan. (AL/KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar