POJOKBANUA, MARTAPURA – Pandemi Covid-19 menghantam sejumlah sektor di Indonesia khususnya Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Pada tahun 2021 ini, dampak pandemi tersebut sangat dirasakan oleh para nelayan.
Hal itu dikatakan langsung, Kepala Dinas Perikanan Riza Dauly, saat dihubungi Pojokbanua.com, Sabtu (25/12/2021).
“Dampak langsung yang dirasakan oleh nelayan selama tahun 2021 dengan adanya pandemi ini adalah menurunnya daya beli masyarakat sehingga berpengaruh terhadap penjualan ikan hasil tangkapan nelayan,” kata Riza.
Riza menyebut, ada sekitar 2500 nelayan yang terdampak akibat pandemi Covid tersebut.
“Kalau jumlah nelayan yang terdampak, hampir semuanya dari jumlah kurang lebih 2500. Kalau dari data kusuka kurang lebih 1500 nelayan,” bebernya.
Kendati demikian, papar Riza lebih jauh, pihaknya memberikan pelatihan terhadap nelayan seperti pembuatan produk olahan dari bahan baku ikan.
“Yang dilakukan Dinas Perikanan (Diskan) terhadap nelayan adalah dengan memberikan pelatihan pembuatan produk olahan dari bahan baku ikan. Sehingga, hasil tangkapan nelayan tidak dijual dalam bentuk ikan segar tetapi dalam bentuk produk olahan. Seperti krupuk, sosis, nugget, dan yang lainya,” pungkasnya. (WF/PR)
Tidak ada komentar