POJOKBANUA, MARTAPURA – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Banjar mengimbau, antisipasi hanyutnya Keramba Jala Apung (KJA), serta meruginya pembudi daya ikan akibat dampak bencana banjir.
Kegiatan ini dilakukan, agar tidak terulang kembali seperti tahun lalu. Saat itu, para pelaku usaha pembudidaya ikan gagal panen akibat keramba yang berada di sungai hanyut dan rusak karena terdampak banjir.
Kadiskan Banjar, HM Riza Dauly menyebut, pihaknya tidak ingin usaha pembudidaya ikan kembali rugi, baik itu yang berada di keramba jala apung maupun di kolam atau tambak.
“Jangan sampai terulang kedua kalinya. Terutama, keramba pembudidaya ikan yang berada di Sungai Riam Kanan. Apabila ikan sudah cukup usia, maka segera dipanen dan dijual agar tidak merugi,” jelasnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (30/11/2021).
Untuk pembudidaya ikan yang berada di kolam atau tambak, lanjutnya, kini masih relatif aman.
“Intinya, di musim penghujan ini tetap memperhatikan imbauan dari pemerintah daerah seperti banyak update informasi terkini yang disampaikan BPBD dan Tagana terkait banjir,” pesannya.
Total keramba pembudidaya ikan di Kabupaten Banjar sebanyak 1.700 keramba. Namun, pihaknya belum memastikan lebih lanjut terkait jumlah keramba yang terselamatkan pasca banjir.
“Kemungkinan, keramba yang masih aman sekitar 600 hingga 700 keramba. Artinya, keramba di Sungai Riam Kanan tidak berlebihan kapasitasnya,” ucapnya.
Kendati demikian, untuk usaha pembudidaya ikan di wilayah Martapura Barat dan sekitarnya, masih belum pulih sepenuhnya.
Untuk yang di Martapura Barat dan sekitarnya masih belum dipulihkan total, jadi stok yang ada ini sisa tahun kemarin.
“Artinya, stok ikan yang dipanen adalah hasil sisa pembudi daya yang terselamatkan pasca terdampak banjir. Rata-rata, masih belum berbu didaya ikan lagi,” tutupnya. (WF/KW)
Tidak ada komentar