POJOKBANUA, BARABAI – Sejumlah pemuda penggiat lingkungan dari Hulu Sungai Tengah (HST) hadir sebagai narasumber Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMK Negeri 1 Barabai, Selasa (7/5/2024) pagi.
Mereka terdiri dari Bank Sampah Urbandewan, Ratikita.id, Green Leadership Indonesia (GLI), Pepelingasih. Mengusung tema terkait lingkungan, pihaknya dalam kesempatan itu mengajak ratusan pelajar yang hadir untuk menetapkan gaya hidup berkelanjutan.
Direktur Bank Sampah Urbandewan, Muliyadi Saputra bercerita, terkait peristiwa Leuwigajah yakni ledakan tempat pembuangan akhir (TPA) yang merenggut ratusan nyawa dan mengakibatkan dua kampung hilang. Hal itu menjadi kekhawatirannya agar tidak terjadi peristiwa serupa di
HST. Apalagi, TPA di Desa Telang HST juga saat ini diperkirakan sudah over kapasitas.
Untuk itu, dirinya mendorong gerakan bijak mengelola sampah dengan mendirikan Bank Sampah Urbandewan.
“Bank Sampah kami sudah berdiri sejak awal Januari 2021 lalu. Saat ini sudah memiliki 2.698 nasabah dan menjadi Bank Sampah berbasis digital pertama di Kalimantan dengan hadirnya Ratikita.id,” ujarnya yang juga alumni dari sekolah tersebut.
Menurutnya, gerakan bijak mengelola sampah ini dapat diikuti oleh semua kalangan, termasuk para pelajar SMKN 1 Barabai ini. Terlebih lagi, daripada sampahnya dibuang lebih baik ditabung ke bank sampah bisa jadi uang.
“Bahkan, ada nasabah bank sampah kita yang total tabungannya mencapai Rp70 juta,” cetusnya.
Muliyadi juga menambahkan, meskipun dinilai orang kotor, melalui gerakan ini pihaknya bisa berpartisipasi dalam mengurangi sampah yang dibuang ke TPA, membuka lapangan kerja baru, serta dapat menjadi amal bagi diri dan lingkungan sekitar.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Barabai, Norta Dewi Yuniati mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada para narasumber penggiat lingkungan HST yang sudah berbagi praktik baik terkait gaya hidup berkelanjutan.
Menurutnya, masalah sampah ini memang sudah jadi isu global. Untuk itu, dengan praktik baik ini diharapkan para pelajar bisa menyikapi barang-barang tidak terpakai dan bisa di daur ulang.
“Semoga dengan P5 ini para pelajar semakin tercerahkan dan bisa memikirkan ide-ide baru terkait bagaimana caranya mengimplementasikan cara hidup berkelanjutan,” harapnya. (MH/FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar