iklan di pojokbanua

Kisah Perjuangan Bocah di Kalsel Lawan Penyakit Langka Meski Serba Keterbatasan

waktu baca 2 menit
Minggu, 11 Feb 2024 19:02 0 Wahyu Firdha

POJOKBANUA, MARTAPURA – Ahmad Hafi Irsyad (5) asal Desa Sungai Pinang Lama, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menempuh perjalanan penuh cobaan dalam perjuangannya melawan penyakit langka, kelainan jantung.

Ia menjalani kehidupan tetap dengan penuh semangat dan ceria, meski harus menerima fakta bahwa keuangan orang tuanya, Badruddin yang merupakan seorang kuli bangunan dan Mariyatul Gina selaku Ibu Rumah Tangga (IRT) terbatas. Bahkan, tak mampu menanggung biaya pengobatan penyakit yang menimpa putra semata wayang mereka itu.

Sebelumnya, mereka sudah berupaya mencari pertolongan di puskesmas setempat. Namun karena keterbatasan fasilitas, membuat mereka harus membawa Hafi ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Banjarbaru, Kalsel dalam upaya menyelamatkan. Diagnosis kelainan jantung, membuat Hafi butuh perawatan lebih lanjut, tentu kabar tak mengenakkan itu membuat orang tuanya dilema. Tak putus harapan, Hafi kemudian dipindah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Lebih mengejutkan, hasilnya kelainan jantung yang dideritanya telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Maka, perlu didorong dengan tindakan segera di rumah sakit jantung ternama di Jakarta.

“Matahari kehidupan Hafi nampaknya sedang terbenam dalam kegelapan, tetapi kami tetap berpegang pada seberkas sinar harapan,” ujar Ibu Hafi, Mariyatul Gina dengan suara gemetar saat ditemui sejumlah awak media di kediamannya, belum lama tadi.

Diakuinya, meski kondisi sang anak masih memungkinkan untuk beraktivitas, namun warna biru yang menyerbu bibir menandakan betapa rapuhnya keadaan. “Kami tak bisa lagi berpangku tangan, Hafi harus segera menjalani operasi di Jakarta,” sambungnya.

Dalam bayang-bayang ketidakpastian, keluarga Hafi memohon dukungan dari masyarakat untuk mewujudkan mimpi kecil anaknya, ingin merasakan riuh tawa dan keceriaan tanpa terbelenggu rasa sakit yang menggerogoti setiap detik hidupnya.

“Kami sadar, perjalanan ini bukanlah beban yang bisa kami pikul sendiri. Kami butuh bahu teman-teman, butuh sinar cahaya doa-doa dari hati yang tulus. Mari bersama kita jadikan perjalanan pemulihan Hafi sebagai cerita keajaiban yang menyentuh, di mana cinta dan kebaikan tetap menjadi penguat di tengah badai kesulitan,” pintanya, sembari meneteskan air mata.

Pada kesempatan itu, dirinya turut menceritakan pemberian nama sang anak. Menurutnya, Ahmad Hafi Irsyad bukan sekadar nama, melainkan simbol lambang keberanian, ketabahan dan ketulusan sebuah keluarga dalam menghadapi ujian kehidupan. Ya, kenyataannya Hafi adalah harapan dan masa depan yang memang butuh uluran tangan. (WF/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

IMG-20221228-WA0020
IMG-20221225-WA0006
TIPS AMANKAN DATA
IMG-20221229-WA0030
IMG-20221227-WA0005
2. Infografis sosmed 10 penyakit
1. Infografis sosmed 10 penyakit
PENJUALAN ROKOK BATANGAN

Member JMSI

Network

LAINNYA