Inovasi Baru, Dosen Faperta ULM Ajarkan Warga Bikin Yoghurt Susu Sapi Kelor

BATI-BATI, Poros Kalimantan – Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali hadir di tengah masyarakat. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), tim dosen yang diketuai Habibah SPt MP dan anggotanya Rabiatul Wahdah SP MS menyasar IKM Maju Bersama Liang Anggang di Desa Liang Anggang, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Dosen Faperta ini mengadakan pelatihan yang inovatif yang membawa sentuhan baru dalam pengolahan produk olahan susu dengan menghadirkan metode sederhana dalam pembuatan yoghurt kelor susu sapi. “Pelatihan ini menjadi langkah awal menuju peningkatan mutu produk dan perkembangan IKM,” ujarnya.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Kewalahan Kelola Arsip di Kantor, PNS ini Akhirnya Ikut Bimtek

156 Fikri Noor

Saat ini, IKM Maju Bersama Liang Anggang telah menunjukkan dedikasi dalam menciptakan berbagai produk olahan yang dikenal dan diminati masyarakat. Mulai dari rempeyek, cookies, akar pinang, hingga bolu kelor, produk-produk ini telah menjadi identitas kelompok ini di mata masyarakat.

Namun, tantangan-tantangan seperti keterbatasan modal dan keterampilan dalam menciptakan variasi produk, dan kekurangan inovasi menghambat perkembangan mereka. Promosi melalui media sosial juga terbentur oleh pengetahuan yang terbatas dalam mengoperasikan platform tersebut. Selain itu, kurangnya analisis bisnis menyebabkan IKM tidak mengetahui potensi keuntungan yang bisa mereka capai.

“Pendampingan dalam pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan variasi dan mutu produk IKM. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menambahkan produk baru dalam jajaran mereka, yaitu pengolahan yoghurt susu sapi kelor,” ujarnya.

Baca Juga

2 tahun  lalu

Catat! Berikut Jadwal Pelatihan Karya Tulis Ilmiah di Kabupaten Banjar

146 Wahyu Firdha

Yoghurt memiliki manfaat kesehatan yang tidak bisa diabaikan, terutama karena probiotik dan nutrisi yang dimilikinya. Kelor, juga dikenal sebagai “The Miracle Plant,” membawa kekayaan nutrisi dan WHO telah merekomendasikan penggunaannya dalam upaya mencegah gizi buruk pada anak.

Pelatihan sendiri dilakukan secara langsung, dimulai dengan presentasi yang membahas manfaat, bahan dan alat, serta teknik pengolahan yoghurt. Tindak lanjutnya adalah demonstrasi praktis pembuatan yoghurt, memberikan peserta pandangan langsung tentang proses yang terlibat. Peserta, yang merupakan ibu-ibu anggota IKM, terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelatihan ini. Mereka aktif bertanya, berdiskusi, dan mencari solusi untuk menghadapi tantangan dalam pengolahan yoghurt.

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan IKM Maju Bersama Liang Anggang dapat bergerak maju dan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi. Dengan inovasi produk olahan yang lebih bervariasi dan berkualitas, IKM ini akan lebih siap dalam menghadapi persaingan pasar dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan pengembangan IKM Maju Bersama Liang Anggang, yang dapat membawa dampak positif bagi perekonomian lokal dan perkembangan usaha mikro di daerah tersebut. (*)