POJOKBANUA, JAKARTA – Gempa magnitudo 4,6 mengguncang Sukabumi dan sekitarnya, Kamis (14/12/2023) pagi. Kemudian, beberapa pihak mengaitkan gempa ini dengan aktivitas tektonik Gunung Salak yang berada di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu.
Namun, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan membantah isu tersebut. Sebab, gempa di Sukabumi ternyata bagian dari swarm. Gempa ini memiliki karakteristik bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian sering.
BMKG mencatat, sejak 6 Desember 2023 sampai 14 Desember 2023 pukul 07.57 WIB, tercatat ada sekitar 55 kali gempa. Gempa ini dirasakan juga di daerah Bogor hingga Jakarta, termasuk wilayah Gunung Salak. Gempa ini berpotensi terjadinya erupsi freatik di Gunung Salak.
“Apa yang terjadi di Bogor ini, dari hasil penelitian tim kami tahun 2019 bahwa akibat swarm. Swarm itu memiliki kaitan dengan aktvitas vulkanism,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono dalam konferensi pers.
Menurutnya, gempa swarm memiliki kaitan dengan gempa vulkanik. Namun, belum tentu akan menimbulkan sesuatu yang luar biasa. Di sisi lain, diprediksi akan ada erupsi freatik secara tiba-tiba yang terjadi di Gunung Salak.
Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengimbau masyarakat yang berada di sekitar kaki gunung untuk tenang tapi tetap waspada.
Diketahui, jalur pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu ditutup untuk sementara waktu guna mengantisipasi erupsi oleh Tanam Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). (KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar