iklan di pojokbanua

Dinkes Kalsel Tingkatkan Produktivitas lewat Program Kesehatan Kerja dan Olahraga

waktu baca 2 menit
Senin, 6 Mei 2024 08:56 0 Yuliandri Kusuma Wardani

POJOKBANUA, BANJARMASIN – Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas pekerja, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel dan unit pelaksana teknisnya, puskesmas sebagai instansi pemerintah berkewajiban memberi pelayanan kesehatan pada masyarakat termasuk pekerja.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan teknis tentang program kesehatan kerja dan olahraga sehingga bisa berjalan baik dan lancar, serta melakukan evaluasi hasil, capaian target kesehatan kerja dan olahraga.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kalimantan Selatan (Kalsel), Hj. Raudhatul Jannah atau Acil Odah pada pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Kesehatan Kerja dan Olahraga di Banjarmasin, pada Senin (6/5/2024).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Tahun 2023 menyebut bahwa dari 4.234.214 jiwa penduduk Kalsel terdapat 2.079.681 juta pekerja (49,11%). Pekerja laki-laki sebanyak 1.276.460 jiwa (61,37%) dan pekerja perempuan ada 803.221 jiwa (38,63%).

“Pekerja merupakan aset dan penggerak perekonomian suatu bangsa. Keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari peran para pekerja. Aset pembangunan ini tentunya memerlukan perhatian dan perlindungan kesehatan agar dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang produktif dan berdaya saing tinggi,” kata Acil Odah.

Saat ini, sasaran pembangunan kesehatan yang besar memerlukan tanggung jawab dan dukungan dari seluruh aspek. Usia produktif adalah penduduk yang berusia 15-64 tahun. Di mana di dalamnya terdapat mayoritas pekerja, anak sekolah/mahasiswa dan masyarakat umum lainnya. Usia produktif merupakan tulang punggung keluarga, aset negara dan sebagai penggerak ekonomi bangsa, serta sebagai pencetak generasi penerus bangsa.

“Setiap jenis dan tempat kerja mempunyai risiko yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, mengakibatkan pekerja tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga terjadi penurunan produktifitas kerja yang akan merugikan perusahaan atau menghambat karier pekerja,” ujarnya.

Selain itu, pekerja juga mempunyai peran penting dalam kesehatan keluarga. Pekerja akan menentukan pemenuhan gizi keluarga, health literacy pada keluarga hingga pembiasaan pola hidup yang sehat pada keluarga. Di sisi lain, pekerja juga berada pada masa reproduktif yang akan berkontribusi terhadap pencapaian dan memiliki daya ungkit yang tinggi terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi, stunting, penyakit menular, penyakit tidak menular serta permasalahan kesehatan masyarakat lainnya. Sehingga, segala sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi sangat penting diintervensi pada populasi ini.

“Ke depan, diharapkan melalui kegiatan ini dapat memengoptimalkan peran perempuan, lintas sektor, lintas program, serta petugas puskesmas maupun pengelola dinkes kabupaten/kota dalam pengelolaan pelayanan kesehatan kerja dan olahraga, serta memberikan pengetahuan tentang pelayanan Kesehatan kerja dan olahraga,” jelas Acil Odah. (MC/Adpim Kalsel/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani

Yuliandri Kusuma Wardani

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

IMG-20221229-WA0030
2. Infografis sosmed 10 penyakit
PENJUALAN ROKOK BATANGAN
1. Infografis sosmed 10 penyakit
TIPS AMANKAN DATA
IMG-20221225-WA0006
IMG-20221228-WA0020
IMG-20221227-WA0005

Member JMSI

Network

LAINNYA