POJOKBANUA, BANJARBARU – Nama Emi Lasari cukup dikenal di Banjarbaru. Terlebih, dia adalah politisi yang cukup vokal di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarbaru.
Namun siapa sangka, Emi yang seorang perempuan mampu menjalankan tiga peran sekaligus. Selain bertanggung jawab sebagai Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi juga menjalankan peran politiknya sebagai Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Banjarbaru.
“Di sisi lain aku sebagai single parent yang mempunyai anak berkebutuhan khusus,” ujarnya saat dihubungi pojokbanua.com, Minggu (21/4/2024).
Sebelum menakhodai DPD PAN Banjarbaru, Emi tercatat pernah menjadi pengurus di DPW PAN Kalimantan Selatan (Kalsel). Termasuk pernah menduduki jabatan Bendahara DPW PAN Kalsel.
Kendati dirinya serang perempuan, nyatanya Emi mewarnai perpolitikan di Ibu Kota Provinsi Kalsel ini. Ia kerap kali mengawal isu-isu hangat dan pro rakyat di Banjarbaru.
Emi ingat betul, saat pandemi Covid-19, ia menelurkan program pro rakyat. Seperti pemeriksaan kesehatan, bantuan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri dan lainnya.
“Saat bencana banjir pernah mengawal upaya melakukan pembangunan kita, termasuk upaya capaian-capaian pembangunan seperti mitigasi banjir,” bebernya.
Sementara kiprahnya di politik, Emi mengklaim telah mengantongi suara yang cukup banyak dari tiga kali pemilu yang diikuti olehnya. Terakhir pada Pemilu 2024, ia berhasil mendulang sedikitnya 2.293 suara di daerah pemilhan (dapil) Banjarbaru 4 yakni Kecamatan Landasan Ulin.
“Artinya di setiap jenjang ada kenaikan (suara). Artinya salah satu tren indikator bagaimana tingkat kepercayaan masyarakat di dapil aku tiap periode semakin meningkat,” tuturnya.
Emi bersyukur, masyarakat Banjarbaru sudah menerima dan membuka diri terhadap keberadaan politisi perempuan, Sehingga, kiprah politisi perempuan yang jelas jejak rekam dan kontribusinya bisa disorong untuk kemudian berkiprah di Pilkada Banjarbaru.
“Hal ini jadi barometer bahwa kiprah politik saya selama ini cukup mewarnai di Banjarbaru,” tuntas Emi. (FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar