Si Julak Manis, Aplikasi Data Jalan dan Alat Ukur Ajukan Usulan

POJOKBANUA, MARTAPURA – Pengenalan aplikasi Si Julak Manis (Sistem Informasi Jaringan Utama Jalan di Kabupaten Banjar yang Maju, Mandiri dan Agamis). Fungsinya, aplikasi ini dapat menampilkan data-data jalan dengan kondisi “real time”.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas PUPRP Banjar, Anna Rosita Santi melalui Kabid Bina Marga, Jimmy saat menggelar sosialisasi.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Selamat, Wakapolres Banjar Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Summa Cumlaude

170 Wahyu Firdha

“Jadi kondisi jalan yang mantap, sudah kita sajikan. Harapan kami, bisa menjadi salah satu alat pemerintah daerah dalam memonitoring, bahkan sampai dengan pengambilan kebijakan untuk penanganan jalan di Kabupaten Banjar,” ujarnya, belum lama tadi.

Ia menilai, secara umum jalan di Kabupaten Banjar saat ini masih belum dalam keadaan mantap. Salah satu indikatornya, mendapatkan dana DAK jalan non tematik.

“Dikatakan mantap, apabila jalan itu lebih dari 65 persen. Saat ini, Kabupaten Banjar secara keseluruhan panjangnya 806,46 kilometer masih dalam kondisi tidak mantap, sekitar 56 persen,” ucapnya.

Baca Juga

2 bulan  lalu

Harga Beras Naik, Bagaimana Upaya Pemerintah?

107 Wahyu Firdha

Dijelaskan, alat bantu aplikasi ini juga bisa menjadi alat ukur pihaknya untuk mengajukan usulan ke pemerintah pusat.

“Penanganan jalan di Kabupaten Banjar berbeda dengan Kota Banjarbaru. Misalnya, kita harus menangani mulai base sampai level atasnya, jadi anggaran yang diperlukan sangat besar,” bebernya.

Ia menyebut, wilayah yang jalannya kurang mantap secara umum seperti sekitar Kecamatan Mataraman keatas (wilayah pegunungan). Lalu, wilayah Kecamatan Tatah Makmur sampai Kecamatan Aluh-Aluh.

Kendati demikian, pihaknya sudah bekerja sama dengan DKSIP Banjar agar website aplikasi Si Julak Manis bisa masuk portal banjar.go.id.

“Alhamdulillah, ini sudah berproses dan sudah coba disimulasikan. Masuknya itu di website sijulakmanis.banjarkab.go.id,” pungkasnya. (WF/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani