POJOKBANUA, RANTAU – Pemerintah Kabupaten Tapin terus menggalakkan upaya penurunan angka stunting dengan tujuan mencapai target 14 persen. Pada Selasa (30/4/2024), rembuk stunting kabupaten diselenggarakan di Aula Satpol PP dan Damkar Tapin, dengan menghadirkan auditor ahli dari Kementerian Kesehatan RI.
Penjabat (Pj) Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin, menyampaikan bahwa meskipun angka stunting telah turun pada tahun 2023, upaya penurunan terus dilakukan untuk mencapai target yang ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024.
“Saat ini, prevalensi balita stunting di Tapin pada tahun 2023 mencapai 14,4 persen. Angka ini masih menjadi tanggung jawab kita bersama untuk ditekan lebih lanjut,” ujarnya.
Rembuk stunting kabupaten menjadi langkah penting dalam memastikan pelaksanaan intervensi pencegahan dan penurunan stunting. Melalui kegiatan ini, diharapkan komitmen semua pihak dapat menghasilkan rencana intervensi yang efektif dari hulu hingga hilir.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Tapin, Sufiansyah, menyampaikan rasa syukurnya atas penurunan angka stunting meskipun tidak signifikan. Tapin berhasil menempati posisi ketiga dalam penurunan stunting di Kalimantan Selatan.
“Meskipun seluruh desa telah dijadikan lokus stunting, namun setelah audit, terjadi penurunan yang membanggakan,” ucapnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Tapin, Ahlul Jannah, menambahkan bahwa dalam rembuk stunting ini, banyak pihak terlibat, termasuk perusahaan, PMI, BAZNAS, dan penyuluh keluarga berencana. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di Kabupaten Tapin. (AY)
Editor: Andy Arfian
Tidak ada komentar