iklan di pojokbanua

Membaca Melalui Karya Fotografi, Bang Acid: Foto Indah Itu Sesuai Fungsinya

waktu baca 2 menit
Kamis, 25 Jan 2024 07:15 0 Pojok Banua

POJOKBANUA, BANJARMASIN – Memberikan pemahaman mengenai persepsi visual, kini perpustakaan fotografi keliling melapak di salah satu kedai kopi di Banjarmasin, Rabu (24/1/2024) sore.

Tidak hanya di Banjarmasin, perpustakaan ini juga membuka lapaknya di berbagai daerah secara bergantian. Selanjutnya akan melapak di Padang, Sumatera Barat. Diketahui perpustakaan dengan konsep keliling ini diinisiasi oleh Raws Syndicate, yang basisnya berada di Bandung, Jawa Barat.

“Program buku foto ini secara estafet, jadi di awal tahun setiap daerah itu mengajukan diri. Keliling Indonesia, terakhir di Flores. Selanjutnya di Padang,” ungkap Ketua Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI) Kalimantan Selatan (Kalsel), Rasyid Ridha saat ditemui pojokbanua.com.

Berbagai macam koleksi genre buku yang dipajang tersedia, mulai dari dokumenter, potrait, hingga kolaborasi dengan ilustrasi. Semuanya berkaitan dengan fotografi.

“Ada dokumentar, potrait, cerita, juga berkolaborasi dengan bidang lain seperti ilustrator dan sebagainya,” ujarnya.

Pria yang kerap disapa Bang Acid itu mengatakan, anggapan terhadap sebuah karya fotografi itu selalu indah ialah kurang tepat. Menurutnya, fotografi memiliki banyak cabang genre yang tidak bisa disamaratakan. Setiap genre memiliki fungsinya masing-masing.

“Foto seni itu, foto indah yang sempurna secara teknis, itu kebenaran absolut buat kebanyakan kawan-kawan. Sementara fotografi tidak seperti itu, fotografi banyak cabangnya, kita harus terbuka terhadap genre foto yang lain, bahwa semua foto itu benar kalau sesuai dengan fungsinya,” jelasnya.

Selain sang fotografer memahami bagaimana membuat sebuah karya fotografi yang bercerita, para penikmat foto tersebut pun juga semestinya paham persepsi visual yang terdapat dalam karya itu.

“Untuk membuat foto yang bercerita, yang melihat foto ini harus mengerti juga persepsi visual dan sebagainya,” tambahnya.

Sebagai penggiat foto cerita, ia berharap para promotor fotografi dapat bekerjasama untuk mengangkat cerita yang belum tereksplorasi, khususnya di Kalsel.

“Saya suka bikin foto cerita, menurut saya Kalsel itu banyak sekali cerita yang belum diangkat, tidak mungkin saya sendiri yang bikin, harus mengajak teman-teman kerja kolektif untuk berbagi dan mengenalkan visual,” tutupnya. (MG1/FN)

Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

IMG-20221227-WA0005
PENJUALAN ROKOK BATANGAN
TIPS AMANKAN DATA
IMG-20221228-WA0020
1. Infografis sosmed 10 penyakit
IMG-20221225-WA0006
IMG-20221229-WA0030
2. Infografis sosmed 10 penyakit

Member JMSI

Network

LAINNYA