POJOKBANUA, MARABAHAN – Hingga saat ini, Barito Kuala (Batola) masih menjadi kabupaten tertinggi kasus stunting di Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal itu mengundang prihatin Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Kuala.
Padahal, menurut Wakil Ketua (Waket) I DPRD Batola, M Agung Purnomo, berbagai usaha untuk menurunkan kasus stunting di Batola sudah dilakukan pemerintah daerah (pemda) bersama pihak terkait.
“Saya sangat perhatian dengan masalah ini (stunting). Pemda juga sudah melakukan usaha-usaha untuk menurunkan kasusnya,” ujarnya kepada pojokbanua.com, Minggu (21/5/2023).
Bahkan, Ketua DPD PKS Batola itu mengatakan, Batola sudah memiliki peraturan bupati (perbup) sebagai dasar upaya menurunkan kasus stunting.
“Sudah ada perbup yang menjadi landasan kerja pemda untuk segera menanganinya. Sejak Bupati Noormilayani lewat Permata Bunda itu sudah dilaksanakan. Kemudian, dengan Pj Bupati Batola ini juga ada perbup baru,” terangnya.
Ditanya usul konkret untuk menurunkan kasus stunting. Agung menjawab, saat ini semua pihak tengah mencari solusi yang tepat. Hal itu terjadi bukan hanya di Batola, namun di berbagai daerah di Kalsel.
“Semua yang dilakukan pemerintah sekarang ini sudah benar saja. Stunting ni kompleks masalahnya. Semua masih serba teori dan mencari solusi yang tepat, hampir semua daerah. Tiap daerah juga beda sumber masalahnya, dan tentunya beda juga penanganannya,” tutupnya. (DN/KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar