POJOKBANUA, BANJARBARU – Luas lahan yang terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Banjarbaru semakin bertambah.
Berdasarkan data dari BPBD Banjarbaru, hingga Minggu (17/9/2023), tercatat sebanyak 332 kejadian karhutla. Sementara jumlah luas lahan yang terbakar mencapai 739,1 hektare.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie mengakui faktor cuaca disertai angin yang berhembus cukup kencang, menjadi kendala jajarannya saat penanganan karhutla di lapangan.
Terlebih saat karhutla terjadi pada malam hari, petugas BPBD Banjarbaru bersama unsur TNI-Polri dan relawan pemadam kebakaran (damkar) swasta kesulitan menjangkau titik api.
“Karena angin berhembus cukup kencang, sementara banyak terjadinya karhutla itu pada malam hari, sehingga kita kesulitan menjangkau ke lokasi terdampak,” beber Zaini di Banjarbaru, Senin (18/9/2023) pagi.
Di sisi lain, helikopter water bombing tidak dapat beroperasi pada malam hari. Tentu ini menjadi kendala utama BPBD Banjarbaru dalam upaya memadamkan karhutla.
Selain itu, ketersediaan air di titik karhutla juga mulai menipis. Zaini mengakui, jajarannya bersama unsur gabungan kesulitan mencari titik air, sehingga hanya mengandalkan armada tangki.
“Kami memerlukan air untuk suplai air, yang kita dapatkan dari titik-titik hidran,” tambahnya.
Kendati menghadapi kendala di lapangan, Zaini memastikan jajarannya tetap berupaya semaksimal mungkin dalam penanganan karhutla.
“Kami semaksimal mungkin melakukan pemadaman dan pembasahan lahan-lahan gambut,” lugasnya. (FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar