POJOKBANUA. BANJARMASIN – Munculnya pernyataan kampanye dari seorang aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel) pada sebuah video, membuat jagat maya heboh.
Terbaru, pengamat politik Muda Banua, Sirajuddin Kahfi menyayangkan ucapan yang dilontarkan sosok yang disinyalir merupakan seorang kepala dinas itu.
Dia menganggap bahwa sebagai seorang ASN, ucapan yang disampaikan oknum itu dianggap tidak netral. Apalagi posisinya melakukan kampanye di lingkungan dunia pendidikan.
“Bagaimana pun, Muhammadun saat ini memiliki kapasitas sebagai Kadisdikbud Kalsel. Yang mana sebenarnya tupoksi beliau harusnya menjaga netralitas menuju pada pemilu tahun 2024,” ujarnya, Rabu (8/11/2023).
Sehingga menurutnya, sosok kepala dinas itu seharusnya memberikan penekanan netralitas. Apalagi beliau sosok pejabat.
“Harusnya beliau mengedepankan dengan memberikan contoh untuk netralitas para guru misalkan,” ucap Sirajuddin.
“Harusnya itu pesan netralitas yang harusnya beliau sampaikan. Apalagi seorang ASN dan bukan kader partai Golkar, tidak pada tempatnya, dan tidak pada situasi kondisinya beliau mengatakan demikian,” lanjutnya.
Selain itu, lebih jauh Sirajuddin juga menyikapi soal pernyataan Kadisdikbud Kalsel, soal dirinya yang menyebut nama Gubernur Kalsel dalam video potongan video tersebut.
“Harusnya itu hanya bisa beliau ungkap dalam ruang privat saja, tidak bisa di ruang publik, karena beliau memiliki kapasitas sebagai pejabat kepala dinas,” jelasnya.
Seandainya pula, kata Sirajuddin, Kadisdikbud Kalsel ingin menyampaikan pesan terkait politik. Harusnya yang disampaikan adalah cara bagaimana pemilih pemula bisa memilih di tahun 2024 nantinya.
“Tujuannya agar lebih kritis dan selektif dalam menentukan pilihan suaranya nanti. Sehingga itu berpengaruh terhadap kualitas demokrasi dan kualitas kebijakan-kebijakan untuk rakyat kedepannya,” bebernya.
“Jadi harus lebih kesana harusnya yang beliau sampaikan dalam forum tersebut,” tutupnya. (KN/FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar