Diduga Hendak Ambil Benda, Penjaga SMPN 6 Banjarmasin Tewas Tertimpa Bangunan

POJOKBANUA, BANJARMASIN – Tewasnya seorang penjaga sekolah usai tertimpa reruntuhan bangunan beton di SMPN 6 Banjarmasin, Jumat (19/1/2024) sore menghebohkan warga sekitar.

Korban sendiri bernama Mulyadi. Ia merupakan warga Jalan Veteran Gang Dwikora, yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Yuk Daftar, PT Astra International Buka Lowongan Kerja

208 Yuliandri Kusuma Wardani

“Saya memang kenal dengan korban, sering bertemu kalau di jalan juga saling sapa. Makanya kaget saat tadi dikabarkan ada kejadian ini,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Saat petang hari, ia mengaku mendengar suara berisik dari arah sekolah yang meminta tolong. Karena penasaran, dirinya pun keluar dan menanyakan apa yang terjadi.

“Kata warga setempat ada bangunan sekolah yang jatuh dan diduganya ada yang tertimpa. Sudah diusahakan untuk evakuasi mandiri tapi tidak mampu, jadi minta bantuan,” ujarnya.

Baca Juga

5 bulan  lalu

Diduga Gangster Resahkan Warga Banjarbaru, Belasan Remaja Diamankan Polisi

1050 Fikri Noor

Selang hampir satu jam, Mulyadi pun berhasil dievakuasi untuk kemudian dibawa ke RSUD Ulin Banjarmasin guna proses identifikasi.

“Korban memang kerap di sini, jaga malam di sini juga. Jadi terkejut dengar kabarnya tadi, tapi sudah dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMPN 6 Banjarmasin, Aminsyah membenarkan adanya kejadian itu di sekolahnya. Ia menjelaskan, korban merupakan penjaga malam di sekolah itu dan kerap berada di sekolah pada malam hari.

“Korban tadi mau mengambil sesuatu di bawah situ. Kemudian tidak lama terdengar suara ada yang jatuh, pas dicek ternyata beton bangunan lantai dua jatuh,” terang Aminsyah.

Lantas, mengetahui adanya korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan. Sehingga, orang-orang yang berada di lokasi pun langsung panik.

Seingat Aminsyah, saat itu masih ada orang di sekolah. Di antaranya ada pekerja bangunan dan beberapa staf lain.

“Jadi langsung dilakukan pertolongan, namun terkendala karena bebannya berat,” tutupnya. (KN/FN)

Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor