POJOKBANUA, BANJARBARU – Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono menganggap kemunculan buaya muara dekat pemukiman yang belakangan ini sering terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) adalah persoalan serius.
Ia meyakini, buaya yang sering muncul di kawasan pantai wilayah Kabupaten Tanah Laut (Tala) maupun Tanah Bumbu (Tanbu) itu akibat lingkungan dan habitat buaya yang rusak.
Cak Kis, sapaan akrabnya, mendesak pemerintah maupun pihak berwenang tidak hanya melakukan tindakan preventif atau pencegahan saja.
“Pemerintah tidak bisa sekadar pasang papan peringatan atau melarang warga berkegiatan. Pemerintah harus segera memulihkan habitat buaya dan lingkungan yang rusak,” tegasnya saat dihubungi pojokbanua.com, Rabu (8/5/2024).
Selain itu, ia juga meminta pemerintah dan pihak terkait memberi pembekalan kepada warga untuk pencegahan menghadapi bahaya buaya.
“Termasuk patroli petugas untuk memantau bahaya buaya,” katanya.
Seperti diketahui, belakangan ini kemunculan buaya muara dekat pemukiman warga kerap terjadi. Meski pun tidak ada korban, kejadian itu selalu membuat warga geger dan khawatir.
Seperti yang terjadi baru-baru tadi, seekor buaya muncul di Pantai Bunati, Kecamatan Angsana, Tanah Bumbu. Buaya muara berukuran besar itu terlihat tengah memakan bangkai.
Saat ini, polsek setempat telah memasang papan peringatan bahaya buaya di kawasan Pantai Bunati. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel juga telah memperingati warga yang beraktivitas di sekitar pantai agar selalu waspada terhadap buaya. (DN/KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar