POJOKBANUA, JAKARTA – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi. Kali ini, BBM jenis Pertamax diperkirakan naik mulai April 2022 mendatang.
Kenaikan harga tersebut pertama kali terungkap ketika Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani tengah melakukan diskusi virtual, Selasa (23/3/2022) lalu.
Disebutnya, kenaikan harga tersebut merupakan dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina. Sehingga, sudah mulai terlihat sinyal bahwa BBM akan naik.
“Pertamax bisa terkena imbas kenaikan harga minyak dunia, termasuk BBM non subsidi. Dikonsumsi masyarakat golongan atas,” kata Sri Mulyani dilansir dari suara.com, Kamis (31/3/2022).
Imbas lain dari perang dua kubu tersebut, naiknya harga minyak dunia yang sudah melampaui angka 100 dollar per barel.
Tentu, dengan adanya kenaikan harga minyak dunia juga akan berpengaruh tehadap minyak mentah di Indonesia (Indonesia Crude Price). Jika kabar mengenai kenaikan harga BBM terjadi di Indonesia, maka jenis Pertamax lah yang akan naik secara signifikan.
Diperkirakan, kenaikan Pertamax mencapai Rp16 ribu per liter. Namun, Pertamina sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait isu yang tengah beredar.
Sementara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sendiri telah memprediksi kenaikan harga BBM RON 2 jenis Pertamax akan mencapai Rp.16 ribu pada awal April 2022.
Di mana, harga bensin RON 92 sekarang telah berada diangka Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liternya untuk non-Pertamina.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi menyatakan, harga minyak pada Maret lebih tinggi jika dibandingkan Februari 2022.
“Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16 ribu per liter,” papar Agung, dilansir dari Antara.
Kendati demikian, Agung masih mempertimbangkan dan mencermati kenaikan harga minyak tersebut. Melihat realisasi harga pada bulan sebelumnya, yakni Februari yang mana harga minyak masih belum melambung tinggi.
“Padahal, bulan Februari 2022 harga minyak belum setinggi ini,” tutupnya. (KN/KW)
Tidak ada komentar