POJOKBANUA, BANJARBARU – Arus urbanisasi di masa kini tak dapat dibendung pada kota-kota di seluruh Indonesia, tak terkecuali Banjarbaru yang baru setahun menyandang status sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pengamat Tata Kota, Dr. Eng. Akbar Rahman berharap, Pemko Banjarbaru harus bersiap mengantisipasi maupun menghitung peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya.
“Kita lihat bagaimana proyeksi tata ruang kita ke depan, karena orang berpindah pasti memerlukan tempat. Jangan sampai kita tak menyediakan tempat yang baik, kemudian menjadi masalah terhadap penataan kota,” ujar Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru ini saat ditemui pojokbanua.com, belum lama tadi.
Dia mengingatkan, agar Pemko Banjarbaru benar-benar serius melihat wilayah kota seperti mencari wilayah yang masih memiliki potensi untuk menampung masyarakat berpindah ke Banjarbaru.
“Bagian wilayah kota mana yang disiapkan untuk mengantisipasi jumlah kenaikan, terkait pula dengan daya dukungnya. Ini harus jeli melihatnya,” tambahnya.
Dirinya tak ingin, perkembangan Banjarbaru yang jumlah penduduknya semakin meningkat, berbanding terbalik dengan perkembangan kota. Seperti ancaman kemacetan maupun dampak sosial yang muncul.
Selain tempat tinggal yang cukup, Akbar berpandangan bahwa infrastruktur juga perlu disiapkan mulai dari sekarang. Terpenting adalah infrastruktur jalan raya, di mana jika ada bagian jalan yang menyempit, maka akan tersumbat dan menjadi masalah.
“Maka sistem jaringan jalan di Banjarbaru dibuat perencanaannya ke depan untuk mengantisipasi (kemacetan) ini. Tentunya, ini berdasarkan proyeksi yang kita prediksi dari sekarang untuk beberapa tahun ke depan,” tutupnya. (FN/KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar