POJOKBANUA, BANJARBARU – Perbaikan Jembatan Sungai Maluka di Jalan A. Yani Jurusan Pelaihari, Desa Pandahan, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut (Tala), mendapat atensi dari akademisi Fakultas Teknik (FT) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru, Dr. Eng. Akbar Rahman.
Dihubungi pojokbanua.com pada Selasa (4/7/2023) sore, Ketua Prodi Arsitektur FT ULM ini mengakui, keberadaan jembatan ini sangat penting perannya sebagai akses utama logistik dan penumpang, dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin ke Kabupaten Tala, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) hingga Kabupaten Kotabaru.
Jebolan S3 di Saga University, Jepang ini menyarankan agar nantinya perlu dibuat perencanaan membangun jembatan kembar di Sungai Maluka ini. Pasalnya, keberadaan jembatan ini sangat vital.
“Perlu direncanakan untuk membuat 2 jembatan, sehingga beban jembatan dapat terbagi dan dapat memperpanjang usia jembatan,” ujar Akbar.
“Ke depannya diharapkan bisa dibuat menjadi jembatan kembar di Sungai Maluka ini,” tambahnya.
Selain itu, Akbar berpandangan bahwa nantinya dapat dibuat perencanaan jalan baru di sekitar Jembatan Sungai Maluka. Sehingga, jalur alternatif bisa lebih banyak.
Saat perbaikan Jembatan Sungai Maluka sendiri, berimbas pada pengalihan arus lalu lintas sementara, yang berdampak pada jarak dan waktu tempuh yang semakin lama.
Lantas, Akbar pun menyarankan agar metode dan manajemen konstruksi perbaikan jembatan harus cermat dilakukan. Hal ini dikarenakan usia konstruksi dan beban tinggi yang melewati jembatan ini, mengakibatkan beberapa bagian vital struktur perlu untuk diperbaiki.
“Dengan diperbaikinya jembatan ini maka akan kembali meremajakan kekuatan konstruksi jembatan sehingga lebih kuat dan aman,” ujar Akbar.
Tak hanya itu, ia juga berharap agar pengerjaan perbaikan ini benar-benar memaksimalkan waktu dengan manajemen tenaga kerja dan material. Sehingga waktu pelaksanaan bisa betul-betul efektif dan efisien.
Jika waktu pengerjaan perbaikan memakan waktu cukup lama, Akbar pun menyarankan agar jembatan darurat dibuat untuk mempermudah mobilitas masyarakat.
“Sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas,” tuntasnya. (FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar