POJOKBANUA, BANJARBARU – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman memanfaatkan momentum libur Idulfitri 1445 H untuk pulang kampung ke Kalimantan Selatan (Kalsel).
Selain pulang kampung, Fadjroel juga berkesempatan menyambangi Banjarbaru. Ia pun mengaku takjub dengan Banjarbaru, yang memiliki komunitas sastra di tengah keriuhan Ibu Kota Kalimantan Selatan (Kalsel).
Ya, komunitas yang dimaksud adalah Akademi Bangku Panjang Mingguraya. Fadjroel berkesempatan mengunjungi kawasan Mingguraya Banjarbaru, dan berjumpa dengan para pegiat sastra di Kota Idaman, di antaranya HE Benyamine, Hudan Nur dan Iberamsyah Barbari pada Jumat (12/4/2024).
“Jadi komunitas sastranya ini mirip dengan kerjaan para penulis yaitu mencari mutiara kata, (itu) susah banget,” ujarnya kepada sejumlah awak media.
“Ternyata di tengah keriuhan ini, saya yang tadinya menyangka (tadinya) ini tempat orang berdagang, ternyata di tengahnya ada mutiara komunitas sastra,” sambung Fadjroel.
Fadjroel pun berkesempatan membaca salah satu puisi karya HE Benyamine. Dengan penuh penghayatan, ia pun membaca puisi, yang sudah menjadi tradisi Akademi Bangku Panjang Mingguraya.
Fadjroel yang pernah menjadi Juru Bicara Presiden Joko Widodo ini mengungkapkan, dirinya hampir tiga tahun menjalankan tugas diplomatik sebagai dubes di Kazakhstan. Dua tahun sebelumnya, ia hanya merayakan Idulfitri di Astana, ibu kota Kazakhstan.
“Jadi kebetulan tahun ketiga ada kesempatan untuk pulang. Karena ada libur bersama yang cukup panjang tanpa memotong cuti, sambil menengok ibu saya di Banjarbaru,” imbuhnya.
Sejak bertugas di Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel yang hobi menulis mencoba mencari tahu tokoh pemikir hingga tokoh sastra. Di antaranya Al Faraby hingga Jalaludin Balkhi atau yang kerap populer dikenal sebagai Jalaludin Ar-Rumi.
Sebagai orang Banjar, Fadjroel berharap besar dapat berpartisipasi aktif di komunitas sastra seperti Akademi Bangku Panjang Mingguraya. Tentu jika nantinya ia kembali pulang ke tanah ait.
“Karena saya orang Banjar, mudah-mudahan nanti saya bisa terlibat aktif di sini, apabila sudah kembali ke tanah air dan juga bisa menghubungkan teman-teman sastra di tempat lain,” lugasnya. (FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar