iklan di pojokbanua

Pabrik Tahu di Banjarbaru Diduga Cemari Sungai, Pengelola Harapkan Solusi

waktu baca 2 menit
Jumat, 5 Mei 2023 10:26 0 Fikri Noor

POJOKBANUA, BANJARBARU – Sebuah pabrik tahu di Jalan Jeruk, Kelurahan Sungai Ulin, Kecamatan Banjarbaru Utara, diduga mencemari sungai. Masyarakat yang berada di sekitar Sungai Besar pun menyampaikan keluhannya ke Kelurahan Sungai Besar, sebelum ditindaklanjuti oleh Kelurahan Sungai Ulin.

Hal ini diungkapkan Lurah Sungai Ulin, Dony Fajar Saputra kepada awak media, di Banjarbaru, Jumat (5/5/2023) siang.

“Bermula dari aduan masyarakat ke Kelurahan Sungai Besar. Kemudian oleh Lurah Sungai Besar dan Camat Banjarbaru Selatan, menelepon kita dan kita tindaklanjuti,” ucapnya kepada awak media.

Jika melihat keberadaan pabrik tahu tersebut, diketahui beroperasi cukup lama. Diketahui, ada dua pabrik tahu yanh berlokasi di Kelurahan Sungai Ulin, di mana salah satu pabrik tahu lainnya berskala kecil dan tak membuang limbahnya ke sungai.

“Sudah kita imbau (pengelola pabrik tahu), sampai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meninjau ke tempat dan menyosialisasikan terhadap pengolahan limbah,” beber Dony.

Kendati demikian, dia memastikan bahwa pengelola pabrik tahu siap bekerja sama dalam solusi pengolahan limbah. Di mana nantinya akan menggandeng salah satu perguruan tinggi ternama di Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Untuk pemilik usaha, dia mau bekerja sama dan masih dalam kajian oleh DLH,” lugas Dony.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, pengelola pabrik tahu bernama Sugi mengakui, dirinya telah berupaya mengelola limbah dari hasil produksi tahu yang dijalankan olehnya.

“Limbah tahu itu susah diatasi. Karena kita keterbatasan ilmu, dan kita memohon pihak tertentu agar bisa mengatasi limbahnya,” tuturnya.

Kendati begitu, Sugi berupaya dalam mengelola limbahnya sendiri. Yaitu dengan membuat kolam penampungan limbah di lembah yang tak jauh dari pabriknya, dan ditutupi oleh plastik ultraviolet.

“Sementara ini, hanya kita tutup saja di kolam penampungan. Kita sudah banyak kolam penampungan,” ungkapnya.

Sugi pun berharap agar adanya solusi, pembinaan dan penyelesaian dari instansi terkait. Karena ia mengakui keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

“Pembinaan dan penyelesaian. Kalau hanya dibina kita tak tahu penyelesaiannya kapan,” tandasnya.

Tercatat ada 35 pekerja di pabrik tahunya. Dalam satu hari, tercatat ada 9 kwintal tahu yang diproduksi. (FN)

Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

IMG-20221227-WA0005
IMG-20221229-WA0030
1. Infografis sosmed 10 penyakit
TIPS AMANKAN DATA
2. Infografis sosmed 10 penyakit
IMG-20221225-WA0006
IMG-20221228-WA0020
PENJUALAN ROKOK BATANGAN

Member JMSI

Network

LAINNYA