POJOKBANUA, JAKARTA – Boyoung Lim asal Korea Selatan merupakan jurnalis investigasi lepas. Sebelumnya, ia berprofesi sebagai reporter di Korea Center for Investigative Journalism (KCIJ)-Newstapa. Saat ini, ia menjadi Senior Editor di Pulitzer Center.
Di balik perjalanan kariernya, ternyata kisah begitu menarik. Bagaimana tidak, sebelum menjadi jurnalis, ia berprofesi sebagai petugas polisi yang bertugas patroli dan investigasi kejahatan dunia maya.
Dikutip dari International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), Rabu (8/3/2023), Lim merasa ada perbedaan ketika melakukan investigasi sebagai polisi dan jurnalis.
Sebagai polisi, dirinya lebih mudah mendapat akses untuk bertemu dengan seseorang. Sebab, punya otoritas hukum untuk berbicara dan menangkap orang. Sedangkan Jurnalis sebaliknya, sehingga menyulitkan dirinya.
Kendati demikian, ia lebih mudah berbicara dengan orang lain sebagai jurnalis. Sebab, sebagian orang dianggapnya skeptis terhadap polisi dan enggan berhubungan dengan mereka.
Seperti diketahui, ia lulus dari Universitas Kepolisian Nasional Korea dan fokus pada hukum dan investigasi kriminal.
Dia berpartisipasi dalam beberapa proyek internasional, termasuk Laundromat Rusia dan Troika Laundromat yang dipimpin OCCRP, serta proyek Paradise Papers, Panama Papers, dan Implant Files yang dipimpin oleh ICIJ.
Investigasi internasional atas publikasi pseudo-ilmiah yang dipimpin oleh Norddeutscher Rundfunk (NDR) sempat diikutinya dan memenangkan beberapa penghargaan jurnalisme domestik.(KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar