iklan di pojokbanua

Makin Marak Warga Banua Digegerkan Buaya, Begini Penyebabnya Menurut Peneliti

waktu baca 3 menit
Selasa, 7 Mei 2024 14:46 0 Donny Irwan

POJOKBANUA, TANAH BUMBU – Peneliti hewan sekaligus praktisi kehidupan liar dan konservasi, Zain Basriansyah Akar mewajarkan kemunculan buaya muara dekat pemukiman warga yang belakangan ini kerap terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Ia tak sepakat jika hal itu dianggap aneh.

“Habitat mereka (buaya muara) memang muara sungai. Kalau ada yang bilang ‘kok dulu enggak pernah ada ya’. Bukannya enggak ada, tapi populasinya yang bersinggungan dengan manusia kala itu jauh lebih sedikit. Sekarang populasi mereka yang bersinggungan dengan manusia lebih banyak, makanya makin kerap terlihat,” jelas pria yang akrab disapa Zain itu kepada pojokbanua.com, Selasa (7/5/2024).

Ia menerangkan, habitat buaya yang jauh dari manusia, kemungkinan sudah tidak mampu menanggung kebutuhan.

“Habitat mereka yang jauh dari manusia sudah banyak rusak, tercemar, hilang atau makanannya sudah tidak ada lagi. Jadi, mereka migrasi ke habitat yang lebih mendukung,” terang Magister Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin itu.

Pria berdomisili di Kusan Hulu, Tanah Bumbu itu menyebut hal itu biasa karena pantai-pantai di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dan Tanah Laut (Tala) masuk sebagai kriteria habitat yang dibutuhkan buaya muara.

“Sekarang mana sih enggak ada hutan yang enggak rusak? Muara sungai mana yang benar-benar alami? Coba cari! Pasti sudah dijamah manusia,” timpalnya.

“Selain di muara sungai, catatan lain menyebut mereka kerap menghuni habitat perairan payau, lahan basah yang umumnya di pedalaman dan habitat lain di zona pasang surut,” imbuhnya.

Pria 30 tahun itu menekankan, keberadaan buaya sering dipergoki manusia dekat pemukiman bukan karena reptil bernama ilmiah crocodylus porosus itu yang masuk pemukiman. Justru manusia yang masuk habitat buaya.

“Ini perlu digaris bawahi. Kita harus sadar bahwa kejadian itu ya sebagai dampak dari aktivitas kita juga,” tegasnya.

Dia mengungkapkan kasus ini tak hanya terjadi di Kalsel, melainkan merata pada seluruh kepulauan di Indonesia. “Buaya muara punya distribusi luas dibanding buaya lain di Indonesia. Keberadaannya mencakup seluruh kepulauan di nusantara,” lanjutnya.

Dia menegaskan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) harus segera bertindak untuk menghindari konflik buaya dengan manusia. “Yang perlu dilakukan adalah tindakan preventif (pencegahan),” kata anggota Penggalang Herpetologi Indonesia itu.

Namun terkait lebih dari itu seperti tindakan represif seperti dalam hal ini memindahkan buaya, Zain membeberkan itu sulit dilakukan. “Kalau pun di rescue, bingung juga mau diapakan. Enggak ada yg mau nerima buaya. Setahu saya penangkaran buaya di sini sudah penuh. Kebun binatang pun ogah menerima karena sudah cukup koleksi. BKSDA yang rawat juga bakalan kerepotan,” cetusnya.

Di sisi lain, BKSDA Kalsel telah memperingati warga yang beraktivitas di sekitar Pantai Bunati agar selalu waspada terhadap buaya. Mereka melarang warga maupun pengunjung berenang di pesisir pantai.

“Kami juga melarang warga membuang isi perut ternak dan sisa daging ternak di sekitar pantai,” ujar Seksi Penanganan Konflik Satwa Wilayah Tanah Bumbu BKSDA Kalsel, Muhammad Tejar.

Terkait tindakan represif seperti memindahkan buaya untuk menghindari konflik buaya muara dengan manusia, Tejar mengaku sejauh ini BKSDA Kalsel masih mengambil tindakan preventif saja.

“Belum ada arahan dari pimpinan. Masih upaya pencegahan berupa imbauan. Kalau juga mau memindahkan buayanya kita harus cari lokasi atau habitat buaya yang jauh dari pemukiman,” tutupnya. (DN/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

TIPS AMANKAN DATA
IMG-20221229-WA0030
PENJUALAN ROKOK BATANGAN
IMG-20221225-WA0006
IMG-20221227-WA0005
1. Infografis sosmed 10 penyakit
IMG-20221228-WA0020
2. Infografis sosmed 10 penyakit

Member JMSI

Network

LAINNYA