POJOKBANUA, BANJARMASIN – Naiknya harga gas liquefied petroleum gas (LPG) 5,5 kilogram (Kg) dan 12 Kg dikhawatirkan berdampak pada kelangkaan gas 3 Kg. Sebab, banyak yang ingin beralih ke tabung tersebut.
“Orang kan kalau ada yang murah, ya larinya ke yang murah. Takutnya nanti beralih dan langka,” ucap Pemilik pangkalan gas di Banjarmasin, Adi kepada pojokbanua.com, Senin (28/2/2022).
Padahal, selama ini ketika jelang Ramadan stok gas 3 Kg tak langka, karena pengurangan permintaan dari konsumen.
“Kalo Ramadan biasanya turun, karena pedagang keliling dan UKM yang jual pentol balik kampung. Jadi sepi. Setelah lebaran atau jelang lebaran baru nanti naik,” ucap Adi.
Kata dia, kerugian yang disebabkan karena kenaikan harga gas dialami oleh para pemilik pangkalan. Di mana, keuntungan yang didapat dibandingkan dengan pengeluaran tak kunjung sama.
“Ini rugi, karena selisihnya jauh. Kalau naiknya sedikit, kita jual harga modal ya tidak apa-apa. Sedangkan ini ruginya banyak, modal tambah banyak dan untung tetap segitu,” bebernya.
Dia khawatir, kenaikan harga gas 3 Kg bisa menyentuh angka Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per tabung. Sehingga, dapat merugikan banyak pihak. “Karena langka, tapi permintaan meningkat,” tutupnya. (KN/KW)
Tidak ada komentar