iklan di pojokbanua

BMKG Prediksi Puncak Curah Hujan Tinggi di Kalsel, Potensi Bencana Alam Menyertai

waktu baca 2 menit
Senin, 1 Jan 2024 10:02 0 Wahyu Firdha

POJOKBANUA, MARTAPURA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak curah hujan tinggi di Kalimantan Selatan (Kalsel) akan berlanjut hingga Januari 2024. Selain cuaca hujan lebat, dampak peralihan musim yang dipicu oleh El-Nino juga dapat memicu berbagai bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Suria Fadliansyah mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana yang tak terduga.

“Ikuti imbauan BMKG dan Gubernur Kalsel, bersiaplah dan hindari lokasi rawan banjir, serta tanah longsor di cekungan-cekungan,” ujarnya kepada awak media, belum lama tadi.

Tidak hanya banjir, namun juga ancaman lain seperti puting beliung, tanah longsor dan banjir rob (pasang air laut) mengancam beberapa wilayah Kalsel.

BPBD Kalsel telah memasang sistem pendeteksi dini bencana (EWS) di 34 titik daerah rawan untuk meningkatkan kesiapan. “Ini juga ada di Balangan, Banjar, Hulu Sungai Tengah (HST). Jadi, alat ini sebelum terjadinya air naik baru berbunyi, itu tidak. sistemnya secara otomatis memberikan peringatan,” lanjutnya.

Tahun 2024, BPBD Kalsel juga mendapat bantuan logistik (peralatan) tambahan untuk memaksimalkan kerja timnya dalam menghadapi berbagai bencana termasuk banjir.

“Ada beberapa fasilitas yang mulai terpenuhi, baik dari pemerintah pusat atau provinsi sebagai kesiapsiagaan kita menghadapi bencana,” ungkapnya.

Berdasarkan data hasil kajian risiko bencana di provinsi ini, tercatat ada 152 kecamatan di Kalsel berpotensi bencana banjir risiko tinggi, termasuk Kabupaten Banjar. Namun, seluruh daerah di Kalsel dianggap memiliki potensi besar atau tinggi terdampak bencana banjir.

Di sisi lain, banjir rob (air pasang laut) juga berpotensi terjadi di lima kabupaten Kalsel yakni Barito Kuala (Batola), Banjar (Aluh-Aluh). Kemudian wilayah pesisir selatan adalah Tanah Laut (Tala), Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kotabaru.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kalsel, Ariansyah mengatakan, ada tiga yang potensial terdampak banjir rob. Tingginya curah hujan juga menyebabkan potensi bencana lainnya seperti longsor.

“Nah, untuk pengecualian atau tak terjadi longsor itu berada Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kota Banjarmasin karena dataran rendah,” katanya.

Dari hasil kajian, dirinya menyebut potensial besar terjadinya bencana longsor dan harus diwaspadai masyarakat adalah yang tinggal di kawasan dataran tinggi Pegunungan Meratus.

Adapun, potensi bencana angin puting beliung di Kalsel yang diprediksi arah anginnya tak menentu. Akan tetapi, daerah terbuka sering menjadi korban langganan dari bencana tersebut.

“Itu memang sering terjadi di kawasan dataran rendah dan areal terbuka seperti Kabupaten Banjar, Batola dan Kota Banjarbaru,” pungkasnya. (WF/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

2. Infografis sosmed 10 penyakit
1. Infografis sosmed 10 penyakit
IMG-20221229-WA0030
IMG-20221228-WA0020
PENJUALAN ROKOK BATANGAN
IMG-20221225-WA0006
IMG-20221227-WA0005
TIPS AMANKAN DATA

Member JMSI

Network

LAINNYA