POJOKBANUA, BANJARBARU – Kabut asap dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Banjarbaru pada Sabtu (26/8/2023) pagi.
Berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kualitas udara Banjarbaru pada pukul 09.00 Wita berada pada warna kuning.
Adapun ISPU di Banjarbaru mencapai angka 126 jika mengacu parameter kritis PM2.5. Sehingga, kualitas udara di Kota Idaman dikategorikan tidak sehat.
Saat dikonfirmasi, Kabid Penegakan Hukum dan Pemulihan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarbaru, Shanty Eka Septiani tak menampik jika kualitas udara di ibu kota Kalimantan Selatan (Kalsel) ini berada pada zona kuning.
“Iya, pembacaan angka parameternya berarti tinggi,” ujarnya saat dihubungi pojokbanua.com.
Shanty menjelaskan, alat mendeteksi konsentrasi di udara ambien pada Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien di RTH Masjid Al-Munawarah mencatat angka yang tinggi. Alat ini sendiri, manpu mendeteksi kualitas udara dengan radius 5 kilometer.
“Alat mendeteksi konsentrasi di udara ambien tinggi,” imbuhnya.
Dia pun menganjurkan masyarakat Banjarbaru, untuk tetap menggunakan masker. Terutama saat tengah beraktivitas di luar ruangan.
“Bagi penderita pernapasan sensitif dianjurkan tetap berada di dalam rumah dan kurangi aktivitas di luar,” tuntas Shanty. (FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar