Acara Perpisahan SMKN 1 Banjarmasin bak Clubing Jadi Sorotan

POJOKBANUA, BANJARMASIN – Sebuah video perayaan perpisahan siswa kelas 12 SMK Negeri 1 Banjarmasin beredar di media sosial (medsos) dan tengah menjadi sorotan. Sebab, dalam video tersebut perayaan berlangsung layaknya dugem di clubing.

Para siswa-siswi terlihat asyik berjoget dan bernyanyi mengiringi alunan musik keras dari disc jokey (DJ). Bahkan, lengkap dengan gemerlap tata lampu kelap kelip.

Baca Juga

2 bulan  lalu

Tak Lagi Jadi Ekstrakurikuler Wajib, Mahasiswa Pegiat Pramuka: Sangat Disayangkan

150 Muhammad Samman

Acara tersebut mengundang perhatian Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), M. Lutfi Saifuddin. Menurutnya, kegiatan tersebut bukan cerminan dari institusi pendidikan.

Dia mengatakan, setiap kebijakan yang diambil dalam dunia pendidikan harus berdasar pada nilai pendidikan itu sendiri.

“Institusi pendidikan harus jeli melihat mana kegiatan positif, mana kegiatan yang tidak bermanfaat. Kalau kita lihat apa yang dilakukan itu bukan hanya tidak bermanfaat, tapi kurang mendidik,” tuturnya, belum lama tadi.

Baca Juga

2 tahun  lalu

Tabrani Hidup Sendirian di Gubuk, Ingin Punya Kelambu dan Ruang Masak

141 Nanang Apidae

Politisi Partai Gerindra ini menilai, acara perpisahan sekolah seyogyanya diisi kegiatan bakti sosial (baksos) yang dianggap lebih bermanfaat.

“Bisa dengan berbagi kepada sesama, dan itu menurut saya jauh lebih bermanfaat dan berkesan,” ujarnya.

Lutfi meminta harus ada perhatian serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel. Kalau perlu, tegas dia, ada teguran keras kepada pihak sekolah. Sebelumnya, Lutfi sempat mewanti-wanti disdikbud untuk melarang sekolah menggelar kelulusan atau perpisahan di hotel maupun tempat mewah.

“Nanti kita akan ada pertemuan dengan Disdikbud Kalsel terkait uji publik Perda tentang Penguatan Fasilitasi Perguruan Tinggi. Di sana kita bahas sekalian,” katanya.

Panitia acara melalui Pembina OSIS SMKN 1 Banjarmasin, Ihsan buka suara perihal perayaan perpisahan seperti dalam video yang lagi ramai diperbincangkan warganet tersebut.

Dirinya menjelaskan, kegiatan itu berlangsung pada Rabu (15/5/2024) lalu. Hal tersebut diklaim di luar kuasa pihak panitia. Konsep hiburan sepenuhnya berdasarkan keinginan peserta. “Untuk acara perpisahan saat sesi hiburan itu mengundang DJ, sesuai permintaan dari siswa kelas 12 yang menjadi peserta,” lanjutnya.

Seluruh biaya pun, beber Ihsan, ditanggung oleh mereka. Bukan pihak sekolah. Sebab, kegiatan tersebut merupakan inisiasi para siswa.

“Untuk biaya perpisahan kita serahkan ke wali murid melalui siswa dan kita koordinasikan dengan ketua komite sekolah,” tuturnya.

Atas nama panitia, Ihsan minta maaf kepada masyarakat jika video perpisahan SMKN 1 Banjarmasin viral di media sosial. Ia berharap, kejadian itu menjadi pelajaran bagi panitia penyelenggara di masa mendatang.

“Kami berusaha melaksanakan acara agar aman dan tertib. Kami panitia memohon maaf kepada masyarakat terkait video yang viral, Ini sebagai pembelajaran bagi kami panitia. Kami tidak bisa berkomentar kenapa hal itu bisa terjadi,” ucapnya.

Kegiatan serupa tampaknya bukan hanya digelar SMKN 1 Banjarmasin. Perayaan serupa juga terjadi di sejumlah sekolah lain di Kalsel dan beredar di media social.

Fenomena ini disorot Antropolg dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah. Ia menyebut, kegiatan itu dianggap tidak mendidik.

“Kegiatan seperti itu kan dianggap ‘uneducated’. Sebab melakukan hiburan dugem ketika masih menggunakan nama atribut sekolah,” imbuhnya.

Nasrullah berpandangan, sebagian masyarakat merasa belum lazim dengan kegiatan seperti itu. Terlebih atas nama sekolah. Namun, jika dibiarkan bisa menjadi kebiasaan.

“Recurrent namanya, artinya pengulangan demi pengulangan yang nantinya dianggap sebagai tradisi baru,” ucapanya. (vrl/DN/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani