POJOKBANUA, BARABAI – Dalam sebulan terakhir, warga Hulu Sungai Tengah (HST) mengeluh kesulitan mendapatkan gas elpiji subsidi tiga kilogram, jika ada harganya pun sudah melonjak.

Salah satu warga HST, Rizkia mengaku, kesulitan mendapatkan gas ini memang sudah lama ia rasakan. Kalau pun ada datang di pangkalan, dalam beberapa saat langsung ludes habis.

“Pembelinya tidak hanya masyarakat, tapi juga pada para pengecer,” katanya, saat ikut mengantre di Pasar Murah Halaman Gedung Murakata Barabai, Rabu (21/2/2024).

Ia mengaku, harga di luaran sekitar Rp28 ribu sampai Rp35 ribu di warung. Padahal harga eceran tertinggi (HET) tidak sampai pada harga itu.

Terkait kelangkaan itu, sudah menjadi perhatian pemerintah, baik tingkat daerah maupun provinsi. Pihaknya mengambil langkah memberikan solusi dengan menggelar pasar murah.

Salah satunya lewat operasi pasar murah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Selatan (Kalsel). Selama dua hari terakhir pihaknya menyediakan ratusan elpiji subsidi tiga kilogram untuk masyarakat HST.

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Sulkan mengatakan, pihaknya menggelar operasi pasar ini dalam rangka pengendalian inflasi yang cukup tinggi di HST. Angkanya berada pada 5,18 persen dari 2,5 persen angka Nasional.

Untuk hari pertama tadi, gas elpiji ini disediakan sebanyak 560 tabung. Lalu, hari kedua rencananya disediakan 230 tabung. Harganya pun Rp18.500 per tabungnya. Ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak terkait.

Di samping itu, TPID Kalsel juga menggelar rapat tingkat tinggi bersama Forkopimda HST dan Bank Indonesia guna membahas terkait penanganan-penanganan Inflasi di HST ini.

“Ini upaya kita bersama-sama untuk menekan angka inflasi, khususnya di HST,” singkatnya. (MH/FN)

Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor