POJOKBANUA, MARTAPURA – Salah satu warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Martapura, ML (51) merasa senang mengikuti pencoblosan pada Pemilu 2024 ini.

“Untuk proses pemindahan pemilih ini sudah diatur sama pihak lapas,” ujarnya kepada sejumlah awak media, Rabu (14/2/2024) kemarin.

Kata dia, untuk kesan pertama pencoblosan ini dirinya merasa senang, yang membedakan hanya tempatnya saja.

“Saya senang, artinya suara kami ini ada haknya untuk memilih. Kami memilih sesuai hati nurani saja,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura, Lilis Yuaningsih mengatakan, di sini hanya 432 orang saja yang mendapatkan hak suara.

“Dari 565, hanya 432 yang mendapat hak suara. 96 orang yang tidak mendapatkan hak pilih karena tidak memiliki NIK dan tidak terdaftar sebagai DPTB,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan Pemilu 2024 ini berlangsung tertib dan lancar. “Untuk atribut yang mereka gunakan punya seragam sendiri. Baju warna biru untuk napi, karena itu memang kewajiban. Jika keluar blok tidak menggunakan baju itu, ya maka akan dikenakan pelanggaran,” beber Lilis.

Terkait sistem pemilihan di lapas yakni per blok. Di mana dalam 1 blok ada 100 lebih pemilih, sehingga sistemnya bergantian karena pengamanan yang terbatas.

“Jadi dari 565 orang ini hanya dijaga 11 orang. Akan tetapi, kita juga dibantu oleh seluruh staf di sini, karena memang mereka hari ini hadir semua, tidak ada libur,” pungkasnya
(WF/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani