POJOKBANUA, JAKARTA – Prof Azyumardi Azra terpilih dan dilantik sebagai Ketua Dewan Pers periode 2022-2025. Bagaimana kiprahnya di dunia jurnalis?

Azyumardi menikahi seorang wanita cantik, Ipah Farihah dan dikaruniai empat anak di antaranya Raushanfikri Usada, Firman El-Amny Azra, Muhammad Subhan Azra, dan Emily Sakina Azra.

Bermula, Azyumardi meniti kariernya menjadi wartawan Panji Masyarakat pada tahun 1979-1985. Lalu, menjadi Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta tahun 1992 hingga sekarang.

Dia juga pernah menjadi Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).

Dirinya merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia tahun 2004-2009 dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009). 

Azyumardi Azra lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada 4 Maret 1955. Dirinya memulai karier pendidikan tingggi sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.

Atas beasiswa Fullbright, ia mendapakan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University  tahun 1988.

Azyumardi juga pernah memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama. Namun, Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah dan memperoleh gelar MA pada 1989.

Pada 1992, ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. 

Tahun 2004, disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press) dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).

Kembali ke Jakarta, pada 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi Pemimpin Redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.

Pada tahun 1994-1995, dirinya mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris sembari mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.

Azyumardi Azra adalah seorang akademisi berprestasi, pemikir Islam progresif dan satu dari salah seorang cendekiawan muslim “pendobrak” dan pembaru.

Kiprahnya selama ini di dunia pendidikan Islam menghasilkan inovasi yang tak pernah terpikirkan oleh orang lain. Salah satunya, transformasi IAIN Syarif Hidayatullah menjadi UIN Syarif Hidayatullah. Menjadikan institusi pendidikan Islam bisa masuk ke dalam arus utama, menjadi lebih open-minded, berkualitas dan bermartabat di mata masyarakat.

Azyumardi terpilih sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006. Pada tahun 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi ‘Sir’ pertama dari Indonesia. (SB/KW)