POJOKBANUA, BANJARBARU – Tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada Pilkada 2024 secara resmi dimulai pada Senin (24/6/2024) sore.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarbaru, Dahtiar mengatakan, badan adhoc seperti Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) diminta untuk mengevaluasi kinerja petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) tiap pekan.

“Sehingga terukur berapa (pemilih) yang dicoklit dan berapa yang belum, ini jadi evaluasi sehingga target sampai 25 Juli (sebelumnya diberitakan 24 Juli) bisa terpenuhi,” ujar Adit, sapaan akrabnya kepada sejumlah awak media.

Komisioner Divisi Teknis Penyelenggaraan ini mengungkapkan, sampel perdana yang diambil dalam tahapan coklit perdana yakni tokoh masyarakat ataupun tokoh agama. Adit sendiri turut memantau coklit terhadap salah satu pimpinan majelis taklim di Jalan Sempati, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin yakni KH Rahmat.

“Kita mengambil sampel tokoh masyarakat ataupun tokoh agama, karena ini adalah coklit perdana. Kita ingin gaungnya disampaikan nanti kepada publik bahwa coklit sudah dimulai dan kita mulai dari tokoh masyarakat ataupun tokoh agama,” bebernya.

Secara umum, tahapan coklit dimulai dari pencocokan data berupa nomor kartu keluarga (NKK) ataupun nomor induk kependudukan (NIK). Ketika datanya cocok, pantarlih mencatatnya dalam form A tanda bukti coklit.

“(Kemudian) diisi ke stiker, (ditulis) siapa pemilihnya, ditandatangani pantarlih, dan langsung ditempel di depan rumah,” imbuh Adit.

Sementara, KH Rahmat mengaku bersyukur dirinya menjadi sampel pertama dalam tahapan coklit. Selama tahapan ini, ia pun diminta NKK maupun NIK oleh pantarlih.

“Semoga (coklit) berjalan lancar sesuai harapan. Saya berpesan, jangan takut menerima pantarlih yang datang untuk mendata kita sebagai warga yang memiliki hak pilih,” lugasnya. (FN)