POJOKBANUA, BANJARMASIN – Ratusan sopir truk yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DPW Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar demo di depan Gedung DPRD Banjarmasin. Sebab, mereka mengeluh mesti antre berhari-hari untuk mendapat Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di SPBU.

“Karena dampaknya, kalau BBM tidak ada maka logistik tidak keluar. Akhirnya rakyat juga yang kesulitan membeli bahan pokok, harganya mahal,” ujar Ketua ALFI DPW Kalsel, Nathan Samosir, Kamis (28/7/2022).

Kata dia, pihaknya meminta agar subsidi pada solar bisa dicabut dan mengembalikan pengelolaan SPBU kepada orang yang berhak.

“Awasi juga SPBU agar tidak kemana-mana antreannya,” ucapnya.

Diakui, selama bersubsidi dirinya tak menikmati adanya solar tersebut, melainkan harus antre dalam jangka waktu tertentu.

“Kalau kita mau mendapatkan pun harus antre dua hingga tiga hari,” ungkap Nathan.

Jika harus membeli BBM di luar pom bensin, harganya cukup mahal. Terlebih, ia harus mengisi BBM sebanyak 130 liter ke atas dengan harga per liter di eceran Rp12 ribu.

“Itu sama aja, mending kami beli tanpa subsidi daripada kami sengsara di jalan,” ucapnya.

Nathan berharap, pemerintah bisa segera mendengarkan aspirasi mereka untuk mencabut subsidi BBM jenis solar.

“Kalau tidak dituruti, kami akan tetap menunggu di sini,” pungkasnya. (KN/KW)