POJOKBANUA, MARTAPURA –
Warga Kecamatan Kertak Hanyar merasa kecewa lantaran Bupati Banjar, Saidi Mansyur tidak hadir untuk mendengar keluhan terkait buruknya layanan air bersih dari PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar.

Rasa kekecewaan tersebut diungkapkannya usai menggelar aksi demonstrasi bersama puluhan mahasiswa dari Universitas Islam Kalimantan (Uniska) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin di depan Gedung DPRD Kabupaten Banjar, Kamis (10/8/2023).

Alin salah satu warga Kecamatan Kertak Hanyar berharap, pimpinan Kabupaten Banjar dapat terjun langsung ke lapangan agar masyarakat pada enam kompleks di wilayah Kecamatan Kertak Hanyar.

Di antaranya Kompleks Graha Tembikar Permai, Fadillah 5, Cahaya Tri-A, Viland Mahantas, Tembikar Asri 2, Pesona Berlian. Serta wilayah terdampak lainnya tidak merasa dianaktirikan.

“Secara pribadi, hari ini saya merasa puas. Karena sudah dapat bertatap muka langsung dengan ketua dan anggota DPRD Kabupaten Banjar untuk menyampaikan keluhan kami. Berbeda ketika di provinsi kemarin,” ujarnya.

Kendati demikian, aspirasi masyarakat di Kecamatan Kertak Hanyar telah didengarkan oleh HM Rofiqi selaku Ketua DPRD Banjar bersama sejumlah anggotanya dan Direktur Umum (Dirum) PTAM Intan Banjar, H Abdullah Saraji. Namun, hal tersebut ternyata tak membuat mereka langsung puas.

“Kami tetap merasa kecewa, karena Bupati Banjar tidak hadir untuk mendengarkan langsung keluhan kami. Padahal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar merupakan pemegang saham mayoritas di perusahaan tersebut,” ucapnya.

Menurutnya, dengan terjun ke lapangan nantinya bupati dapat mengetahui bagaimana kondisi yang terjadi. “Meski kami tinggal di wilayah perbatasan, mohon kami jangan dianaktirikan, karena kami juga warga Kabupaten Banjar. Kondisi layanan air bersih PTAM yang tidak maksimal ini sudah berlangsung selama 5 tahun,” pungkasnya. (WF/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani