POJOKBANUA, BANJARBARU – Isra Miraj merupakan salah satu hari besar keagamaan Islam. Isra Miraj adalah dua perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam. Peristiwa ini merupakan peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada saat yang sama Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.

Isra Miraj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Miraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 Masehi.

Kata Isra menjelaskan mengenai perjalanan Rasulullah SAW menembus ruang hingga bisa menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat.
Sementara itu, Miraj adalah peristiwa perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha.
Adapun perjalanan Rasulullah SAW saat Isra Miraj ini diabadikan dalam surah Al Isra ayat 1:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: “Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Dari peristiwa Isra Miraj, kita tentu perlu memahami hikmah dari perjalanan ini. Banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari perjalanan Nabi Muhammad SAW ini.
Isra dan Miraj adalah perkara yang sangat jelas dan eksplisit disebutkan dalam Al Quran, sebuah kejadian yang pasti terjadi, pasti benar dan tak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkaunya. (Dari berbagai sumber/AY)