POJOKBANUA, BANJARMASIN – Perempuan disebut lebih banyak menggunakan media sosial (medsos) hitungan per jam daripada laki-laki.

Hal ini disampaikan Staf Ahli Kementeri PAN RB Bidang Politik dan Hukum, Muhammad Imanudin saat menjadi narasumber literasi media di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Selasa (29/11/2022).

Dia bilang, pengguna medsos di Indonesia sangat tinggi. “Berita hoaks ini berita yang tidak benar dan memutar balikan fakta. Berita hoaks sudah ada sejak zaman Soekarno dulu hingga zaman Jokowi,” ujarnya kepada awak media saat mengisi acara Literasi Media Pemprov Kalsel, Selasa (29/11/2022).

Kata dia, alasan menyebarkan berita hoaks, salah satunya membuat kegaduhan di masyarakat. “45, 5 persen masyarakat ragu mengidentifikasi berita hoaks di internet. Kita harus bisa membedakan berita yang fakta maupun hoaks,” lanjutnya.

Ia menambahkan, salah satu mengidentifikasi berita hoaks atau tidak benar bisa dilihat dari link yang disertakan.

Sementara itu, Redaktur Pelaksana (Redpel) Portal Berita Info Publik, Taofik Rauf menyampaikan, isu prioritas di pusaran agenda politik di Indonesia.

“Pertumbuhan ekonomi berkualitas dan adil di seluruh wilayah, pemerataan pembangunan, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan, serta menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing,” jelasnya.

Ia menyebut, kebanyakan berita hoaks itu ada di medsos seperti facebook dan lain-lain. “Alasan masyarakat menyebarkan informasi hoaks karena tidak tahu dan sengaja,” cetusnya.

Kendati demikian, ada cara penanganan hoaks antara lain edukasi literasi digital, pendampingan berkelanjutan oleh komunitas dan penegakan hukum.

“Upaya mengatasi hoaks yakni partisipasi publik untuk melaporkan, perangkat kebijakan dan regulasi hukum,” bebernya.

Terpisah, Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmie menyampaikan, media itu ada tiga yakni media mainstream, media online dan medsos.

“Media memiliki pengaruh besar dalam membangun dan membentuk persepsi publik. Kerja para jurnalis buzer media untuk mendesain atau menyeting yang akan menjadi konten publik,” tutupnya. (NS/KW)