POJOKBANUA, MARABAHAN – Pejoget wanita di Jembatan Rumpiang, Marabahan saat “bagarakan sahur” yang sebelumnya viral di berbagai media sosial (medsos) akhirnya meminta maaf.

Permintaan maaf wanita berusia sekitar 20-an tahun itu disampaikan melalui video berdurasi 21 detik.

“Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas video saya yang viral kemarin di atas Jembatan Rumpiang,” ujarnya.

Dalam video permintaan maaf itu, wanita tersebut menyadari hal yang dilalukannya tidak pantas dilihat dan tak mengenakkan. “Tidak pantas dilihat dalam bulan suci Ramadan. Saya tidak akan mengulanginya lagi,” katanya.

Pada Minggu (23/3/2024) dini hari, polisi melaksanakan patroli ke Jembatan Rumpiang. Dari patroli itu, polisi membubarkan para remaja yang bagarakan sahur dengan sound system portable, termasuk membawa pejoget perempuan itu. Di kantor polisi, perempuan itu mendapat peringatan untuk tidak mengulangi lagi hal yang sama.

Kasi Humas Polres Barito Kuala (Batola), Ma’rum mengatakan, Polres Batola telah mengambil tindakan tegas terkait video aksi joget itu.

“Terhadapnya (pejoget wanita) diperingatkan agar tidak mengulangi,” ujar Ma’rum saat dihubungi pojokbanua.com, Selasa (26/3/2024).

“Terhadap yang bagarakan sahur menggunakan sound system portable juga sudah disuruh langsung pulang ke rumah masing-masing,” tuturnya.

Ma’rum menjelaskan, tujuan polisi membubarkan kegiatan bagarakan sahur di Jembatan Rumpiang dan menindak tegas pejoget wanita itu untuk menjaga keamanan di bulan Ramadan. “Agar masyarakat nyaman dan aman dan nyaman,” tegasnya.

Dari pantauan, aksi bagarakan sahur di Jembatan Rumpiang kerap dilakukan para oknum remaja sejak awal bulan Ramadan. Mereka mengawali bagarakan sahur berkeliling kawasan Kota Marabahan menggunakan sound system portable dengan kendaraan roda tiga dan mobil pikap.

Setelah berkeliling di kawasan kota, mereka berkumpul di Jembatan Rumpiang. Sebagian dari mereka berjoget bersama.

Diketahui, perempuan yang ikut berjoget di situ tidak hanya satu, melainkan ada beberapa orang. Video yang dibuat pun ada beberapa file. Namun yang banyak menjadi sorotan adalah video seorang pejoget wanita itu. (DN/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani